Kota Probolinggo (MandaPro Exist) —-Lantunan Sholawat mengiringi prosesi wisuda santri Tahfidz dari Masjid Agung Miftahul Jannah ke Pendopo Bupati Probolinggo yang digelar oleh Yayasan Rumah Tahfidz se Probolinggo Raya (Yaruthab) pada Sabtu, (15/04/2023) .
100 santri MAN 2 kota Probolinggo berpartisipasi dalam wisuda yang merupakan jumlah santri terbesar dari 18 Rumah Tahfidz se Kota Kabupaten Probolinggo. Acara diawali dengan registrasi dan khotmil Qur’an secara berkelompok dilanjutkan sholat Asar berjama’ah di Masjid Agung. Prosesi wisudawan dari Masjid Agung melewaiti Alun-alun ke pendopo Bupati Probolinggo menarik perhatian massa dengan didominasi selempang oren bertuliskan Wisuda Tahfidz 2023.
Proses wisuda Tahfidz dikemas dalam acara Belaqosaqu (Berkah Lailatul Qodar bersama Santri Qur’an) yang dihadiri oleh Bupati Probolinggo H. Timbul Prihandoko dewan pembina Yaruthab. Rangkaian acara Wisuda diawali dengan ujian Tahfidz yang berlangsung pada hari Ahad, 26 Februari 2023 di MAN 2 kota Probolinggo. Ujian dilaksanakan dengan metode E-Maqro, dimana setiap santri diuji oleh 3 Ustadz penguji bidang Tahfidz, Tajwid, Fashohah dan Adab. Sejumlah 100 santri dari 18 rumah tahfidz se kota kabupaten Probolinggo lulus dan mengikuti proses wisuda santri tahfidz.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa para santri Qur’an ini pemuda yang bisa mencegah kemungkaran. Lebih lanjut, bupati yang disapa pak Timbul ini berharap tempat yang dipakai wisuda juga mendapatkan berkahnya. Kyai Aziz menambahkan bahwa para penghafal Qur’an senantiasa menjaga keotentikan lafaz AlQur’an selanjutnya santri juga mempelajari terjemah dan tafsir Al Qur’an sebagai penuntun hidupnya. Habib Mustofa dari Jember menyampaikan bahwa santri penghafal Al Qur’an merupakan orang-orang pilihan Allah sebagai pengemban amanah Al Qur’an. Maka dari itu, para santri hendaknya menjaga bacaan Al Qur’an sampai khatam, menjaga dan menambah hafalan Al Qur’an.
100 santri MAN 2 kota Probolinggo yang mengikuti wisuda merupakan santri rumah tahfidz MAN 2 kota Probolinggo yang tersebar di kelas XA, XI IPA 1, XII IPA 1, dan peserta ekstrakurikuler Tahfidz. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala MAN 2, Moh. Alfan Makmur bahwa program Tahfidz di MAN 2 dikembangkan bersama program unggulan lain di MAN 2 sehingga siswa penghafal Qur’an juga tetap mengambangkan kompetensinya di bidang akademik, kokurikuler dan pendidikan karakter yang seimbang. Sebagaimana pesan beliau di depan seluruh santri Tahfidz bahwa para siswa yang menghafal Qur’an pasti berakhlak Al Qur’an. Pesan mendalam inilah yang memberikan motivasi dan semangat siswa MAN 2 yang mengikuti program Tahfidz. (sulastri)
Editor : Rief/Ansori
