Kota Probolinggo (Humas) Bertempat di Paseban Sena (Ballroom, Hotel & Restaurant) Jl. Suroyo No.50 -52, Sukabumi, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo, Kementerian Agama Kota Probolinggo melalui Seksi Bimas Islam menggelar kegiatan “Peran Penghulu Dalam Implementasi 10 Layanan KUA di Kota Probolinggo” Rabu, (15/6/2022).
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kankemenag H. Samsur, S.Ag. M.PdI dengan didampingi Kasubbag TU Ahmad Zaini dengan menghadirkan narasumber Dosen Fakultas Ekonomi Busines dan Scinetis UINSA Surabaya Dr. H. Muhammad Husnu Milad, M.MT. Kegiatan ini juga menghadirkan para peserta dari unsur Kepala KUA, Penghulu, modin dan tokoh agama se kota Probolinggo.
Dalam orasi ilmiahnya, Kepala Kankemang menyatakan; “Penghulu memiliki peran penting dan strategis sebagai garda depan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam pelayan masyarakat dalam soal-soal pernikahan maupun keagamaan.”
Untuk memaksimalkan perannya, dibutuhkan internalisasi, kontrol, dan obyektifikasi terkait konsep dan model layanan yang prima terkait dengan pengembangan kemampuan (ability), sikap (attitude), penampilan, perhatian (attention), tindakan (action), dan pertanggungjawaban.
Merujuk kepada Permenpan Nomor 9 tahun 2019 tentang jabatan fungsional penghulu, Pasal 1 ayat (7): jabatan Fungsional Penghulu adalah jabatan sebagai pegawai pencatat nikah atau perkawinan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pelayanan dan bimbingan nikah atau rujuk, pengembangan kepenghuluan, dan bimbingan masyarakat Islam.
“Wajah KUA adalah wajah Kementerian Agama”, terang Plt Bimas Islam saat menyampaikan laporannya di hadapan pimpinan dan peserta.
KUA harus berpegang pada prinsip moderat, inklusif, mudah, andal, kredibel, dan transparan. KUA harus menjadi pusat layanan keagamaan yang prima, kredibel, dan moderat dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama.
Revitalisasi KUA telah menetapkan empat tujuan strategis, yaitu: peningkatan kualitas kehidupan umat beragama, penguatan peran KUA dalam mengelola kehidupan keberagamaan, penguatan program dan layanan keagamaan, dan peningkatan kapasitas kelembagaan KUA sebagai pusat layanan keagamaan.
Pada saat yang sama Kepala Kantor Kemenag meminta Pengurus APRI kota Probolinggo turut Inten memberikan Advokasi kepada Masyarakat terkait 10 layanan KUA agar masyarakat dapat memahami bahwa KUA tidak hanya sebatas layanan pernikahan.
Saat ini, KUA hadir dengan wajah baru tidak hanya sebatas pernikahan saja namun harus mentransformasi dirinya sesuai dengan program prioritas Gus Menteri yang meliputi; Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Cyber Islamic University, dan Religiosity Index.
Disamping itu, mengulas pula terkait 10 Layanan Kantor Urusan Agama yang harus kita laksanakan dengan maksimal.
Sementara narasumber mengupas terkait sejarah dan filsafat orang Jawa saat menyampaikan materi “Pelayanan menyiapkan keluarga sakinah”.
Endingnya, Dr. Milad mengajak semua komponen bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan ikhlas karena Allah, dan mengingatkan orang terbaik yang mampu menjaga amanah dan bermanfaat bagi yang lainnya. Dan hal terbaik menurutnya memahami regulasi dan mengedepankan asas musyawarah.
Dan konstruksi keluarga sakinah adalah yang maslahah, ia mengingatkan penghulu untuk menjadi hal terdepan dalam memberikan pelayanan mengamini apa yang disampaikan oleh Kepala Kankemenag saat memberikan sambutan pembukaan.
Begitu tampak antusiasnya Peserta Menyimak Penyampaian Materi Dr. KH. Muhammad Husnu Milad, M.MT Dosen Fakultas Ekonomi Busines dan Scinetis UINSA Surabaya tersebut.(red).