Kota Probolinggo (Humas) Kementerian Agama Kota Probolinggo melalui Seksi Bimas Islam menghadiri Rapat rutin Penyuluh Agama Islam kecamatan Kademangan bertempat di Perum Himalaya, rumah Ustadzah Harlah salah seorang penyuluh agama non pns yang terjaring PPPK di tahun 2023 ini. Jumat, (26/5/2023).
Dalam kesempatan tersebut Kasi Bimas Islam Arifin Budianto menerangkan bahwa pembentukan KMB yang diinisiasi Kepala KUA Kademangan harus mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Kepdirjen Bimais) Nomor 137 tahun 2023 tentang Pedoman Pembentukan Kampung Moderasi Beragama tahun 2023. Selain itu Arifin juga meminta pihak KUA segera melangkapi dengan kepengurusan KMB tersebut sekaligus membentuk Rintisan KMB di beberapa titik kelurahan di masing-masing kecamatan.
Selain hal tersebut pria yang bermukim di Pasuruan Jawa Timur ini juga meminta Ketua Pokjaluh Umi Tijarah agar segera mengagendakan keikutsertaan dalam menyemarakkan lomba Penyuluh Teladan yang di tahun 2023 ini dirubah dengan sebutan lain, “Penyuluh Agama Islam Award” sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Kepdirjen Bimais) Nomor 198 tahun 2023, terangnya.
Hal ini juga tindaklanjut dari pengarahan Kepala Kantor Kementerian Agama kota Probolinggo yang disampaikan beberapa kali dalam forum penguatan moderasi beragama baik saat melakukan kunjungan pembinaan ASN di KUA maupun saat memberikan materi kebijakan pemerintah terkait moderasi haji. Hal tersebut juga disampaikan saat melantik Pengurus PGRI Cabang Khusus, maupun dalam pengukuhan Agen Moderasi, Kepala Kemenag Ajak DWP-ASN Wujudkan Masyarakat Moderat.
Bimas Islam merencanakan launching Kampung Moderasi Beragama akan dihelat pada tanggal 13 Juni 2023 bertempat di wilayah kecamatan Mayangan atau di tempat lain yang mendapatkan persetujuan Kepala Kankemenag.
Untuk suksesnya program Gus Menteri ini, nantinya Kemenag akan melibatkan semua stakeholder terkait baik Kemenag, Lintas Sektoral, dinas instansi terkait, tokoh agama, tokoh ormas keagamaan dan sosial yang memiliki keikhlasan dan komitmen kebangsaan, tutupnya.
Hal senada disampaikan oleh peserta rapat penting bagi ASN bersama lintas tokoh menopang suksesnya program moderasi beragama agar masyarakat lebih mampu beradaptasi dalam bingkai kerukunan. (Rief).
Editor : Ansori