Kota Probolinggo (Humas) Bertempat di KUA Kademangan, Kamis, 2 Nopember 2023 Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo H. Fausi memberikan pembinaan kepada Penghulu, Penyuluh Agama dan staf dengan didampingi Kasi Bimas Islam Arifin Budianto dan Penyelenggara Zakat Wakaf. (2/11/2023).
Dalam kesempatan tersebut Kepala Kankemenag kota Probolinggo menyampaikan hasil kunjungannya mengikuti Seleksi Tilawatil Quran dan Musabaqah Hadits (STQH) yang dilaksanakan di Jambi beberapa hari lalu. Menurutnya, jika mengacu pada PMA RI Nomor 15 Tahun 2019, STQH bertujuan untuk memelihara, mengembangkan, serta meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan, serta untuk menyebarluaskan ajaran Al-Qur’an dan Hadits. Yang memiliki misi untuk menjadikan dua sumber ajaran Islam itu sebagai spirit pembangunan nasional berdasarkan pendekatan agama, terangnya.
Hal yang sama menurut pria asal Bangkalan ini, MTQ yang dilaksanakan di Kota Pasuruan beberapa bulan lalu sukses menghasilkan generasi Qur’ani yang siap berkontribusi diajang berikutnya di tingkat nasional. Namun untuk kegiatan-kegiatan MTQ di tingkat kota kedepan Bimas Islam tetap harus mampu membangun koordinasi dengan baik sehingga posisi kemenag dapat lebih terlibat mulai awal seleksi sampai pada penyiapan delegasi termasuk dalam even-even yang saling menguatkan.
Tujuannya agar masyarakat mengetahui bahwa tugas-tugas kemasyarakatan yang berada dalam leading sektor Bimas Islam yang tidak hanya bidang perkawinan, zakat wakaf dan haji namun masih banyak tugas lainnya yang bersentuhan dengan kementerian agama termasuk di dalamnya terkait MTQ, tegasnya.
Hal inilah yang kemudian menuntut KUA dalam memberikan pelayanan prima tidak hanya untuk umat islam tetapi juga bagi non muslim di mana kementerian agama merupakan kementerian bagi semua agama yang tentu saja dapat terakomodir semua. Sementara bagi daerah yang tidak memiliki pembimas, maka menjadi domain Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasuubbag TU) Kemenag, tambahnya.
Terkait dengan tugas-tugas yang ada di kemenag khususnya yang di KUA, Kepala Kemenag berharap dapat lebih maksimal, misalnya dengan melakukan inovasi seperti penggunaan aplikasi sehingga lebih memudahkan layanan sekaligus sudah harus mengarah pada zona integritas (ZI). Jadi KUA harus menginisiasi lahirnya inovasi, perubahan dan ingatlah bahwa jejak digital tidak akan hilang. Mari kita tinggalkan jejak yang baik, ajaknya. (Rief)
Editor : Ansori
