Kota Probolinggo (Humas) Kepala Kantor Kementerian Agama Fausi bersama seksi Bimas Islam terus melakukan pembinaan kepada ASN Kemenag yang tersebar di lima Kantor Urusan Agama se kota Probolinggo, senin, 8 Mei 2023 pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kemenag Lamongan tersebut berkunjung ke KUA kecamatan Wonoasih, setelah sebelumnya memimpin Rakor lintas seksi di Aula Amanah dan memberikan penguatan calon pengantin dalam Bimwin ke X KUA Kademangan dan Bimwin ke XI KUA Kedopok. (8/5/2023)
Dalam kunjungannya tersebut, pria asal Bangkalan Madura ini mengajak Kepala KUA, Staf terkait dan penyuluh agama islam baik yang fungsional maupun non pns untuk terus menggelorakan paham moderasi beragama sebagai salah satu program unggulan kementerian agama.
“Membina kehidupan beragama yang harus disentuh penyuluh dengan keberagamannya dan pola kehidupan beragamanya yang harus dimoderasi”, tegasnya.
Selain itu, pria yang sangat menyukai kopi ini mengajak ASN Kemenag memperkokoh komitmen kebangsaan. Menurutnya NKRI itu harga mati dengan kapasitas kita, dengan mengakui simbol-simbol negara, terangnya.
Toleransi ; memberikan kesempatan orang lain yang berbeda dengan kita, jangan dimaknai mengikuti keyakinan orang lain tetapi lebih pada bagaimana kita mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati keyakinan orang lain.
Lebih lanjut ia menyatakan tidak ada kekerasan secara fisik ataupun verbal yang dibenarkan. Seyogyanya kita bisa akomodatif terhadap budaya lokal (local wisdom) tidak justru menyalahkan yang bisa menimbulkan perpecahan.
Ia juga menjelaskan sembilan konsep kunci moderasi beragama diantaranya; Adil, Berimbang, Menjunjung tinggi nilai luhur kemanusiaan, Menjaga kemaslahatan dan ketertiban umum, Menaati kesepakatan Bersama dan taat konstitusi, Komitmen kebangsaan, Toleransi, Anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi. Misi inilah yang harus dipegang dan dibawa yang disebut misi moderasi. Orang nomor satu Kemenag ini juga meminta agar Kampung moderasi segera terwujud.
Selain berbicara Moderasi beragama, sertifikasi halal juga bagian penting yang harus disikapi para penyuluh agama, selanjutnya kolaboratif penyuluh melalui seksi Bimas Islam dengan Seksi Pendma dan madrasah dapat terbangun sehingga program tersebut juga mempermudah terbitnya sertifikat halal bagi kantin madrasah tegasnya.
Sementara Plh. Kasi Bimas, menambahkan peran KUA dan penyuluh agama menjadi penopang riil bagi program penting Kemenag sehingga eksistensinya benar-benar dirasakan masyarakat luas dalam kapasitasnya sebagai agent of the change. (Rief).
Editor : Ansori