Kota Probolinggo (Bimas Islam) Bertempat di Resto J’Bing Dringu Probolinggo, melalui seksi Bimas Islam Kementerian Agama kota Probolinggo gelar “Pembinaan Penyuluh Agama Islam Tingkat Kota”. Selasa, (20/2/2024).
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kankemenag kota Probolinggo H. Fausi yang sekaligus sebagai narasumber dalam kegiatan pagi ini.
Kegiatan yang dikemas dengan pembinaan ini sejatinya merupakan ajang silahturahmi antar sesama penyuluh agama fungsional dengan yang non PNS.
Terima kasih atas peran sertanya dalam meredam suasana masyarakat tetap kondusif pasca pelaksanaan pemilihan umum, tidak lepas dari peran para da’i di lingkungan kementerian agama.
Pria asal Bangkalan Madura ini juga mengulas Visi Misi Kementerian Agama sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 18 Tahun 2020.
VISI
“Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong”.
MISI
1. meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama;
2. memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama;
3. meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata;
4. meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu;
5. meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan;
6. memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
Terkait moderasi beragama perlu dipahami bahwa bukan agamanya yang dimoderasi tetapi pola fikirnya yang dimoderasi.
Perlu kita syukuri akses pendidikan madrasah, pondok pesantren sudah diakui dan memiliki akses yang sama dengan pendidikan di bawah naungan kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Jadilah penyuluh agama yang cerdas, responsif dan solutif dalam memberikan problem solving dalam kehidupan. Sehingga jalan hidup dan keilmuan bisa berjalan beringingan dengan nilai dan etika.
Sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah kepada masyarakat maka peran pembangunan yang melekat pada penyuluh agama harus mengarah pada pembangunan bidang agama untuk menciptakan manusia berakhlak, berbudi luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa.
Selain itu menjamin kemerdekaan dan perlindungan beragama, mendorong umat beragama mengamalkan ajaran agamanya, mendorong nilai moral dan etika agama ikut berperan dalam pembangunan masyarakat termasuk mentransfer nilai moral dan etikelalui pendidikan. Serta tujuan penting lainnya, dan yang terpenting mendorong kehidupan beragama dapat menangkal dampak negatif pembangunan (narkoba, hidup lupa diri dll) serta menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan di NKRI, ulasnya.
Giat yang diinisiasi seksi Bimas Islam ini juga dihadiri Kasubbag TU Ahmad Zaini, Penyelenggara Zakat Wakaf, Kepala KUA serta perwakilan toga tomasy membersamai para penyuluh agama Islam fungsional, PPPK dan penyuluh agama non PNS.
Hasil penelitian Balitbang Kemenag bahwa agama sebagai institusi penting mengatur kehidupan rohani manusia dalam sistem terpadu.
Endingnya, Kepala Kankemenag kota Probolinggo ini menegaskan. Penyuluh Agama yang ideal harus menguasai peta dakwah; mampu menyusun rencana kerja, piawai menganalisis data potensi wilayah; cermat membidik sasaran yang belum tergarap para ulama; dan berpendidikan. Dan yang tak kalah penting; Penyuluh agama harus mampu untuk menyusun dan menetapkan materi bimbingan berbasis media cetak maupun elektronik dengan mengoptimalkan kekuatan sosial budaya masyarakat, tutupnya.
Acara dilanjutkan tanya jawab dipandu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Ahmad Zaini pembahasan fokus pada peran penyuluh agama dalam menyikapi perkembangan keagamaan dan sosial diantaranya pernikahan beda agama dan keberlanjutan penyuluh di era mendatang.
Sementara materi kedua disampaikan Kasi Bimas Islam Arifin budianto, langkah dan upaya strategis optimalisasi bimbingan dan penyuluhan yang lebih menyentuh masyarakat sesuai dengan tusi dan fungsi masing-masing. membangun sinergi lintas sektoral adalah keniscayaan, ujarnya. (Rief)
Editor : Ansori
