Kota Probolinggo (Humas) Berjalan lima hari puasa Ramadhan, giat “Kajian dan Kultum Ramadhan 1444 H. dibuka secara resmi oleh Kepala Kankemenag Kota Probolinggo Kandidat Doktor H. Samsur. Kegiatan tersebut berlangsung di Musholla Al-Amanah dengan dihadiri Kasubbag TU Ahmad Zaini, para Kasi, Penyelenggara Zawa, Analis Kepegawaian, Kepala Satker, serta ASN dari di lingkungan Kemenag dan KUA. Senin, (27/3/2023).
Ada tiga pesan penting yang disampaikan Kepala Kantor, dalam menjalani Ramadhan alangkah baiknya jika kita jadikan sebagai momentum bermuhasabah. “Muhasabah hal yang sangat bagus untuk kita lakukan untuk kemudian kita berhaus-haus dan berlar-lapar diri menepaki makna puasa yang sebenarnya, tegasnya.
Berikutnya Keikhlasan, menjalankan puasa sebagai ibadah sir (rahasia) hanya yang bersangkutan yang benar-benar mampu mengetahui untuk mengukur keikhlasan dirinya. Seraya ia mengatakan dalam kontek translate sebuah hadis nabi SAW :
“Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR. Al Hakim).
Darinya akan lahir keimanan yang dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Maka sejatinya Pasca Ramadhan bisa Istiqomah agar kebaikan tersebut terus bisa mengalir. Maka jangan bosan-bosan mensyiarkan dakwah melalui canal YouTube, tiktok dan sebagainya sebagaimana kita juga mampu mengambil hikmah dari media sosial tersebut di era teknologi digital seperti saat ini, tambahnya.
Menjadi orang ikhlas itu harus dilatih, butuh pembiasaan yang pada gilirannya melahirkan Puasa dengan iman yang kuat dan dengan keikhlasan yang tinggi maka akan diampuni dosa yang telah lewat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan penuh perhitungan (harap), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Mari kita jaga puasa kita dari hal-hal yang bisa merusaknya. Puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga namun juga menahan diri dari segala sesuatu yang menyebabkan kebatalan makna hakiki puasa tersebut. Seraya menutup orasi ilmiahnya dengan sabda Nabi SAW.
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy dalam Al Kabir). Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadits ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya).
Selain Kajian dan Kultum Ramadhan ada kegiatan lainnya seperti One day One Juz, Semaan Virtual, Podcast Ramadhan, Ramadhan Berbagi yang disebut Rama Peduli, Sapa Warga dengan Ta’jil,dan Majlis Manasik Ramadhan Pelayanan Konsultasi haji. (Rief)
Editor : Ansori