Kota Probolinggo (Humas) —Resmi diselenggarakan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Agama, Pembukaan Orientasi PPPK Kemenag RI yang berpusat di BDK Surabaya ini dihadiri langsung oleh Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI, dan diikuti serentak secara daring oleh seluruh PPPK (P3K) Kemenag RI se-Indonesia yang dikumpulkan di BDK masing-masing, Rabu (13/09).
Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI menyampaikan sambutan, arahan dan sekaligus membuka acara ini mengajak kepada para P3K untuk memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, “Saudara menjadi P3K adalah jawaban dari doa-doa, dan hanya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang dapat mengabulkan doa-doa.”
Dengan diterimanya amanah ini, diharapkan para P3K dapat menunaikan tugasnya dengan baik. Seorang ASN seharusnya tidak menjadikan uang sebagai orientasi, karena “Menjadi ASN menjadi P3K menjadi, jangan pernah berharap kaya. kalau tujuan hidup saudara-saudara sekalian ini menjadi kaya maka pilihannya bukan menjadi ASN apalagi P3K,” ujar Gusmen.
Qoumas menambahkan, “Menjadi seorang P3K adalah sebuah pengabdian. Bekerjalah dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan yang penting adalah berintegritas. Integritas adalah menjalankan sesuatu yang benar meskipun tidak ada orang yang mengawasi.”
Qoumas menekankan, tidak peduli berapa lama masa kerjanya, tetaplah bekerja dengan berintegritas. Kesempatan untuk berbuat curang dan tidak berintegritas akan selalu ada, dan itu kembali lagi ke diri ASN, khususnya dalam hal ini para P3K.
“Saya percaya karena ini adalah P3K Kementerian Agama, maka pasti berintegritas. Minimal jika tidak diawasi, kita punya Tuhan yang selalu mengawasi, dan jangan memakai dalih paham ilmu agama bisa berbicara tentang taubat, lalu seenaknya saja melakukan kesalahan-kesalahan, apalagi dengan sengaja melakukan kesalahan,” Gus Yaqut menekankan pesan penting tersebut kepada para P3K.
Kedua Gusmen menyampaikan, “Posisi yang berbeda atau masa kerja yang berbeda, tidak membuat saudara asal-asalan kerja, pokoknya kerja.” Qoumas menjelaskan bahwa dengan prinsip seperti itu akan membuat seseorang bekerja dengan asal-asalan.
Orang yang bekerja asal-asalan tidak akan membuatnya menikmati pekerjaannya. “Perjuangan untuk mendapatkan status P3K adalah perjuangan panjang dan tidak mudah. Saya minta hal itu dihargai betul dengan cara bekerja dengan sebaik-baiknya. Jadi berintegritaslah dan tidak asal kerja,” tambahnya.
Ketiga sekaligus menjadi poin penutup, Komandan Banser ini menyampaikan, “Saudara-saudara tidak perlu berterima kasih kepada Menteri, berterimakasihlah kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, Presiden Jokowi yang sudah mengambil kebijakan ini, dan berterimakasihlah kepada orang tua.” Ini adalah pesan yang sudah disampaikan oleh Qoumas sejak Pelantikan dan Penyerahan SK P3K pada bulan Agustus lalu. “Orang tua menjadi spirit yang tidak dapat terkalahkan, maka datanglah ke orang tua,” pungkas Menteri Agama.
Sementara khusus dalam pembukaan ini, sebanyak 24 P3K Kota Probolinggo mengikuti secara daring di Aula Kantor setempat. Dan Dikesempatan itu, Kepala Kankemenag Kota Probolinggo H. Fausi menyampaikan, kegiatan ini digelar Kemenag RI pasca diangkatnya P3K tahun 2022 bertujuan sebagai pembinaan.
Fausi meminta setelah Pembukaan Orientasi P3K Kemenag RI ini, untuk mengikuti orientasi di BDK Surabaya selama 4 hari. Semoga dengan orientasi ini akan semakin mempersiapkan diri para P3K dalam menjalani kehidupan baru sebagai Aparatur Sipil Negara yang loyal kepada Negara, dan utamanya berintegritas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Ikutilah dengan serius dan seksama materi demi materi yang disajikan narasumber. Karena menurutnya orientasi ini penting untuk mengenalkan P3K lebih jauh tentang Kemenag dan programnya,” harap Fausi. (Rief)
Editor : Ansori
