25.8 C
Indonesia
Jumat, Mei 16, 2025

Digitalisasi Layanan, PD. Pontren Lakukan Optimalisasi EMIS – SIPDAR PQ

Kota Probolinggo (PD Pontren) Kementerian Agama Kota Probolinggo melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren konsen pada penerapan digitalisasi layanan bagi lembaga pendidikan islam. Senin (17/4/2023).

Giat yang dilaksanakan di PP. Mambaul Ulum Sumbertaman tersebut dihadiri Kepala Kemenag H. Fausi, Kasi PD. Pontren M. Taufik bersama staf. Dengan melibatkan 99 pondok pesantren se kota Probolinggo.

Dalam laporannya Taufik menuturkan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka optimalisasi pelayanan digital bagi pendidikan keagamaan; Pondok Pesantren (Pontren), Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin), sebagaimana tema “Digitalisasi Data dan Informasi Melalui EMIS/SIPDAR-PQ”.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang Sistem Informasi Manajemen PD Pontren terhadap Operator dan Pencapaian Peningkatan Target Progres Pendataan bagi Lembaga. Dalam konteks perencanaan program pendidikan Islam, EMIS merupakan dasar acuan di dalam proses perencanaan anggaran program pendidikan Islam. Emis dan SIPDAR PQ diharapkan menjadi solusi untuk kemajuan lembaga-lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.

EMIS (Education Management Information Sistem) adalah sebuah metode manajemen formal dalam penyediaan informasi pendidikan yang akurat dan tepat waktu sehingga proses pengambilan keputusan, perencanaan, pengembangan proyek, dan fungsi-fungsi manajemen pendidikan lainnya dapat dilaksanakan secara efektif.

Masih menurut Taufik, urgensinya adalah singkronisasi data dan informasi berbas sehingga akan terwujud pelayanan prima, smart dan terpadu, tambahnya.

Dalam sambutannya Kepala Kemenag Fausi meminta agar dalam prosesnya harus diikuti, karena semuanya berbasis data. Orang nomor satu Kemenag ini menghimbau untuk saling mendukung dan menguatkan keberadaan dan keberlangsungan hidup pesantren.

Jadikan kegiatan ini sebagai forum diskusi dan saya tekankan data harus valid, kejujuran tidak bisa dibeli dan insyaallah akan membawa keberkahan kalau saja ada responsif data dari ponpes di kota probolinggo tercinta.

Tidak kalau pentingnya menjaga tradisi dan kearifan lokal (local wisdom) di mana pesantren ada pendalaman kitab kuning, ini yang harus menjadi perhatian kita bersama karena yang namanya pesantren sangat identik dengan kitab kuning, tutupnya. (Rief).

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles