Kota Probolinggo (Humas) Perhelatan Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2020 di Kota Probolinggo Pemerintah Kota berkolaborasi dengan Kankemenag diikuti sepuluh ribu peserta dari kalangan Santri Pondok Pesantren, Siswa MTs/SMP/MA/SMA SE Kota bertempat di Stadion Bayuangga kota setempat, Sabtu (22/10/2022).
Dalam Sambutan Menteri Agama yang dibacakan Walikota Probolinggo sebagai inspektur upacara menyatakan, untuk tahun 2022 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”. Maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan adalah, bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.
Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh.
Di Surabaya, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy’ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda.
Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan.
Di tempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah.
Pada masa ketika Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka, santri juga tidak absen.
Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama. Apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. Bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia
Masih dari Kutipan Sambutan Gus Mentri yang menyatakan bahwa “Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan”.
“Karena itu, saya mengajak semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Merayakan dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia,” ajak Menang.
Pra acara ditampilkan pencak silat tapak suci dari PD. Muhammadiyah kota Probolinggo dilanjutkan dengan penampilan pencak silat NU Pagar Nusa binaan PCNU kota, kemudian gema sholawat nabi dari siswi MAN 2 Kota Probolinggo menambah syahdu suasana Stadion Bayuangga.
Pada saat yang sama juga dibacakan Teks UUD 1945, naskah resolusi Jihad dan Ikrar Santri. Kemudian atas nama Walikota Probolinggo Habib Habi Zainal Abidin menyerahkan sederet penghargaan kepada siswa berprestasi tinggal internasional, nasional, provinsi dan lokal. Selain itu juga diserahkan penghargaan kepada pecinta dan peduli dunia pendidikan baik formal maupun non formal, TPQ, Madin, Pontren dan Takmir masjid, penyerahan sertifikat wakaf MWCNU serta beberapa penghargaan lainnya. Terakhir Mars Hari Santri dan Ya Ahlal Wathan goncang Stadion Bayuangga.
Kegiatan ini diikuti jajaran Forkopimda, TNI-POLRI, Kemenag, kepala dinas dan instansi terkait serta tokoh agama tokoh masyarakat, kepala sekolah/madrasah, guru dan santri baik dari lembaga formal maupun non formal. (rief).
Editor : Ansori