21.5 C
Indonesia
Sabtu, Januari 25, 2025

Dorong Kemandirian Pesantren, PP Raudlatul Muta’alimien Kembangkan Inovasi Tanam Bawang Merah

Kota Probolinggo (Humas) Dorong kemendirian melalui program unggulan terutama di bidang pertanian Pesantren Raudlatul Muta’allimien, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, kembangkan inovasi uji coba penanaman empat varietas bawang merah.
Empat varieties tersebut yakni jenis batu ijo, super batu, super philip dan jenis bawang merah lokal Probolinggo, ditanam di tanah persawahan milik pesantren tersebut di wilyah Kelurahan Jrebeng Lor Probolinggo, Jumat (15/09/23).
Abdul Aziz Pengasuh Ponpes Raudlatul Muallimin menyampaikan, ada tiga jenis pola pertanaman bawang merah; yang pertama adalah tanaman konvensional yang seperti ini dilakukan oleh petani masyarakat Probolinggo, yang kedua adalah model pertanaman kontemporer yang dipadukan antara metode empiris, kemudian juga dengan metode ilmiah yang dikaji oleh perguruan tinggi yaitu hal ini didampingi oleh Universitas Brawijaya Malang di bidang pertanian kali ini, jelasnya
“Tujuannya supaya pesantren betul-betul mulai memikirkan kemandirian ekonomi melalui berbagai sektor usaha, karena sumber pendapatan pesantren selama ini hanya berdasarkan pada uang iuran dan uang yang lain. Jadi pesantren nantinya dapat ditopang dari kapasitas ekonomi santri dan wali santrinya dengan perkembangan pertanian,” terang Aziz.
Sektor pertanian, dikatakan Aziz, merupakan penyangga ekonomi yang kuat bagi pesantren. Selain dapat meningkatkan pendapatan pesantren, pertanian juga merupakan mayoritas profesi santri dan wali santri yang perlu terus dikembangkan agar menjadi ketahanan ekonomi keluarga.
Proyek ini dibiayai oleh Bank Indonesia dengan dukungan konsultasi dari Universitas Brawijaya, menandai inisiatif ini sebagai proyek percontohan pertama di Indonesia dalam mendampingi pengembangan usaha budidaya tanaman bawang merah di sektor pertanian pesantren, terang Aziz.
“Tujuan utama dari inisiatif ini adalah mendorong pesantren untuk meraih kemandirian ekonomi melalui penguatan sektor pertanian, sektor yang dianggap fundamental tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan, namun juga sebagai bidang utama bagi sebagian besar santri dan wali santri”.
Sedangkan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Syamsul Hadi selaku pendamping membeberkan bahwa kolaborasi dengan pesantren. “Pendampingan sebenarnya tidak hanya soal pertanian bawang merah, tapi juga akan mendampingi untuk produksi-produksi mikroba, pakan kambing termasuk untuk RPH (rumah potong hewan) dengan tujuan pengembangan enterpreneurship pesantren,” ungkapnya.
“Semua ini bertujuan untuk mengembangkan kewirausahaan di lingkungan pesantren,” papar Syamsul Hadi.
Kepala Kantor Kemenag Kota Probolinggo Fauzi, yang ikut memantau langsung serta ikut dalam proses penanaman bibit bawang merah, mengapresiasi langkah Pesantren Raudlatul Muta’allimien dalam mengembangkan usaha pesantren.
“Kementerian Agama mendorong semua pondok pesantren untuk memiliki kemandirian dalam pembiayaan pesantren. Mudah-mudahan nanti pesantren yang lain juga mempunyai inovasi-inovasi dalam rangka kemandirian ekonomi,” ujarnya.
Proses penanaman bibit empat varietas bawang merah tersebut, juga dihadiri perwakilan Kemenag Pusat dan Kepala Kantor Kemenag Kota Probolinggo. Pendamping dan konsultan pertanian dihadiri pihak Universitas Brawijaya dan Penyuluh Pertanian Disperta Kota Probolinggo, serta Asosiasi Petani Bawang Merah Jawa Timur Pakat. (Rief).

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles