Kota Probolinggo (Humas) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo sepakat memilih Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin yang didirikan oleh Al-Habib Muhammad Bin Ali Al-Habsyi sebagai tempat pelaksanaan “HALAQAH FIKIH PERADABAN”. Dengan mengusung tema; “Fikih Peradaban dan Pembangunan Budaya Politik Warga”. Sabtu, (19/11/2022).
Ini merupakan halaqah nasional sekaligus menindaklanjuti agenda besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di 250 daerah dengan melibatkan para kiai, santri dan intelektual muda nahdliyin, sejak agustus hingga januari 2023.
Sebagai narasumber KH. Houdri Arif (Wakil Ketua Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama, Prof. Dr. Noor Harisudin, M. Fil Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UINKHAS) Jember dan K. Muhammad Al Fayyadl, M. Phil. (Nurul Jadid) namun putra Dr. KH. Malthuf Siraj ini berhalangan hadir karena kondisi kesehatan.
Hadir Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, S.Pd., M.M., M.HP., Kepala Kankemenag H. Samsur, M.PdI. yang sekaligus Ketua PCNU Kota Probolinggo, Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo Kyai Abdul Hamid, Ketua MUI KH. Nizar Irsyad, perwakilan Muhammadiyah, Jajaran Forkopimda termasuk TNI-POLRI serta tokoh agama, Intelektual muda dan perwakilan kalangan mileneal NU.
Dalam uraiannya, Wakil Ketua RMI KH. Houdri Arif menyatakan, “halaqah ini merupakan halaqah peradaban yang digelar secara nasional yang bertujuan untuk melanjutkan perjuangan NU kedepan”.
Ikhtiar ini kita lakukan secara sistemik dalam rangka memperkuat perjuangan NU dengan menawarkan konsep yang senantiasa relevan untuk diterapkan dikancah internasional menuju perdamaian dunia.
Kehormatan bagi saya bisa hadir di sini walaupun ada tiga acara bersamaan yang harus dihadiri di sini, Bogor dan NTB, terangnya, di hadapan para peserta yang disambut tepuk tangan gembira.
“Lebih dari 250 halaqah fikih peradaban yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian hasilnya akan dibawa dalam sidang muktamar Internasional fikih peradaban”.
Agenda PB akan dibawah ke dalam pembahasan muktamar dengan menghadirkan syaikhul Azhar Mesir serta para ulama internasional dari berbagai negara. Acara R20 di Bali beberapa hari lalu semuanya berbahasa Inggris sementara dalam Muktamar Fikih Internasional nantinya akan menggunakan bahasa Arab.
Natijah atau ending akhir PBNU akan mendatangi sekjen PBB untuk menyampaikan hasil bahasan para tokoh di Muktamar. Pria asal Situbondo ini juga menceritakan bahwa dirinya pernah dikader oleh Almaghfurlah KH. Abdul Wahid Zaini Ketua Umum pertama PP. RMI.
“Fikih Peradaban dan Pembangunan Budaya Politik Warga” dapat merujuk Deklarasi GP Ansor tentang Islam Untuk Kemanusiaan (Al-Islam Lil Insaniyah) menawarkan strategi dengan lima komponen; Pertama, Identifikasi masalah dan penyangkalannya, Kedua, Resolusi konflik, Ketiga, Mengembangkan wacana alternatif, keempat, penyesuaian sistem pendidikan agama, dan yang Kelima, Gerakan sosial.
Intinya masyarakat perlu digalang dalam suatu gerakan untuk senantiasa memelihara harmoni sosial, menjaga kerukunan antar umat beragama dan menangkal potensi-potensi perpecahan, lebih-lebih lagi upaya-upaya yang dengan sengaja dilakukan oleh aktor-aktor tertentu untuk memicu konflik.
Dengan ini Nahdlatul Ulama menegaskan dukungan sepenuhnya terhadap piagam persaudaraan kemanusiaan dan tekad untuk bergabung bersama Al-Azhar dan Vatikan dalam perjuangan bersama mewujudkan visi mulia dari piagam tersebut.
Hal ini merupakan bagian dari tekad yang telah dinyatakan dalam Deklarasi Nahdlatul Ulama dalam “Internasional Summit of Moderate Islamic Leaders” (nuktah ke-16), yaitu untuk “menggalang konsolidasi komonitas Ahlus Sunnah Wal Jama’ah seluruh dunia agar sungguh-sungguh hadir sebagai pembawa kebaikan dan memberikan kontribusi bagi kemaslahatan seluruh umat manusia” (red).
Editor : Ansori