Kota Probolinggo (Humas) “Indonesia menganut Ideologi Pancasila yang menekankan terciptanya kerukunan antarumat beragama”, terang Orang nomor satu di Lingkungan Kemenag Kota Pprobolinggo saat membuka giat “Penguatan Moderasi Beragama & Wawasan Kebangsaan” di Bale Hinggil Jl. Dr. Sutomo No. 48-50 TK2 Probolinggo. Senin, (30/5/2022) pagi.
Hebatnya, Indonesia didaulat sebagai negara yang berhasil mengelola keragaman budaya dan agama serta berhasil menyandingkan secara harmoni cara beragama sekaligus bernegara. Negara besar kita ini mampu menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi tentu dengan adanya saling memahami, meghargai dan menghormati.
Sebagai warga bangsa harus mampu menghindarkan diri dari perpecahan dan untuk itu kegiatan hari ini dilaksanakan salah satu tujuannya untuk mencari solusi dan problem solving demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa bisa terpelihara dengan baik.
Sikap moderat suatu sikap dewasa yang baik sangat diperlukan. Sikap ekstrimisme, ujaran kebencian dan hoaks, terutama atas nama agama, merupakan kejahatan, dapat memecah belah, merusak kehidupan, di sinilah kewajiban kita untuk menghindarinya.
Moderasi beragama merupakan usaha kreatif untuk mengem¬bangkan suatu sikap keberagamaan di tengah berbagai desakan ketegangan (constrains), seperti antara klaim kebenaran absolut dan subjektivitas.
Komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi ekstrimisme yang mengancam kehidupan beragama itu sendiri dan pada gilirannya, akan mengimbas pada kehidupan persatuan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penguatan Moderasi Beragama & Wawasan Kebangsaan yang diinisiasi Seksi Bimas Islam ini, secara Resmi Dibuka Kepala Kankemenag Kota Problinggo H. Samsur yang sebelumnya diawali dengan lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” menggema di Bale Hinggil Jl. Dr. Sutomo No. 48-50 TK2 Probolinggo.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan penyampaian materi oleh Dr. Sholehuddin Widyaiswara dari BDK Surabaya, yang dengan penuh semangat menguraikan orasi Ilmiahnya seputar moderasi di hadapan para Penyuluh Agama dan Tokoh masyarakat Kota Probolinggo. (red).