Kota Probolinggo (Humas) Sebagai Institusi negara yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang agama, Kemenag Agama memiliki 7 program prioritas, dan harus disukseskan bersama, tegas Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren HM. Taufik saat memimpin apel pagi di halaman kemenag kota Probolinggo.Senin (25/9/2023).
Tujuh program prioritas kementerian agama di bawah kepemimpinan Menteri Yaqut Cholil Qoumas ini adalah sebagai berikut; Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Tahun Toleransi Beragama, Revitalisasi KUA, Religiosity Index, Kemandirian Pesantren, dan Cyber Islamic University.
Salah satu yang menjadi fokus PD Pontren Kemenag kota Probolinggo adalah “Kemandirian Pesantren”. Kemandirian Pesantren adalah agar pesantren memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan dalam menopang tiga fungsi, yaitu pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Dan hal ini sudah dicontohkan oleh Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin dengan melakukan penanaman bibit bawang merah, dalam upayanya mengembangkan usaha pesantren.
Dan kemenag mendorong semua pondok pesantren untuk memiliki kemandirian dalam pembiayaan pesantren. Mudah-mudahan nanti pesantren yang lain juga mempunyai inovasi-inovasi dalam rangka kemandirian ekonomi,” ujarnya.
yang kala itu menghadirkan perwakilan Kemenag Pusat, Kepala Kemenag kota, Pendamping dan konsultan pertanian dari Universitas Brawijaya bersama Penyuluh Pertanian Disperta Kota Probolinggo, serta Asosiasi Petani Bawang Merah Jawa Timur.
Selain hal tersebut Taufik menginformasikan serta menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah kota Probolinggo yang telah peduli membantu sarana prasarana untuk dua pesantren; Rehabilitasi Asrama Santriwati Putri PonPes An Nur (program Tahfidz) Kelurahan Sumber Taman, -Asrama Santri PonPes Zainul Islah Kanigaran.
Taufik menambahkan, dan untuk maksimalnya program masih membutuhkan peran serta dari semua ASN Kemenag dalam uupaya mengkampanyekan kepada pesantren dan lembaga pendidikan di bawah pesantren untuk terus membangun sinergi berkesinambungan yang pada akhirnya akan meningkatkan Sumber daya manusia (SDM) pesantren, harapnya. (Rief).
Editor : Ansori