20.3 C
Indonesia
Sabtu, Mei 17, 2025

Jutaan Warga Jatim Padati Sepanjang Jalan Surabaya

Jatim (Humas) Jutaan warga Jawa Timur memadati sepanjang jalan di Surabaya dalam giat Jalan Santai Peringatan Hari Santri (HSN) tahun 2023. Yang Start dan Finish di Halaman Gedung Negara Grahadi Jl. Gubernur Suryo, Embong Kaliasin, Kec. Genteng Kota Surabaya. Dilepas secara resmi oleh Ketua Umum PBNU Gus Yahya mulai pukul 06.30 WIB. Sabtu, (21/10/2023).

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dihadiri orang-orang penting dari Pusat. Tampak Menteri Agama RI Gus Yakut Cholil Qoumas hadir mendampingi Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan jajarannya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, para pejabat Eselon I Kemenag, Kakanwil Kemenag Jawa Timur Khusnul Maram, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan jajaran Forkompimda Jawa Timur dan Kota Surabaya.

Menag RI

Gus Menteri dalam keterangan mengatakan, jalan santai digelar dalam semarak Hari Santri sebagai ikhtiar menjaga kesehatan dan memberi nuasan kegembiraan. Menurutnya, Hari Santri patut dirayakan dengn riang gembira.

“Ini menunjukkan bahwa negara mengakui perjuangan para santri, memberikan kado istimewa yakni Hari Santri,” sebutnya.

Santri selalu terlibat menjadi bagian dalam momentum penting negeri ini. Momentum Hari Santri menunjukkan bahwa setiap episode sejarah negeri ini, selalu melibatkan santri,” tandasnya.

Panitia telah menyiapkan banyak doorprize, mulai dari sepeda gunung, televisi, lemari es, 60 paket umrah hingga mobil.

Ketum PBNU

Ketum PBNU mengingatkan peran santri dalam jihad fii sabilillah mempertahankan NKRI, menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945.

“Mari kita berjihad. Sebab negara ini didirikan dengan jihad. Masa depannya juga harua diperjuangkan dengan jihad. Jihad santri, jayakan negeri,” tegas Gus Yahya.

Sesuai dengan tema HSN 2023 “Jihad Negeri Jayakan Negeri”, Negeri ini, kata Gus Yahya, tidak akan berjaya tanpa jihad dari warganya. Jihad yang dilandasi semangat kepahlawanan sebagaimana diteladankan para pahlawan demi tegaknya Indonesia.

Hari Santri dipusatkan di Surabaya, menurut Gus Yahya tidak lepas dari sejarah Resolusi Jihad yang digaungkan para ulama pada 22 Oktober 1945. Saat itu, mereka berkumpul di Surabaya dan meminta pemerintah memobilisasi warganya untuk jihad fii sabilillah, mempertahankan NKRI dari upaya sekutu untuk menjajah kembali.

“Surabaya menjadi pusat dari pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai pondasi keberlangsungan proklamasi,” jelasnya.

“Mari jangan sampai kejayaan yang telah diperjuangkan para pahlawan itu batal di masa depan karena kita tidak mampu meneladani kepahlawanan mereka,” sambungnya.

Tidak hanya dari kalangan santri dan masyarakat umum, Jajaran ASN Kementerian Agama dari Kanwil kemenag Jatim, Kemenag kabupaten kota se Jawa Timur turut hadir dalam kegiatan JJS-HSN23 tersebut. Kepala Kemenag kota Probolinggo H. Fausi juga telah mempersiapkan delegasinya sejak beberapa hari lalu sebegai tindak lanjut dari surat Kanwil kemenag Jatim Nomor : B- 6691/Kw.13.03/HM.01/10/2023 terkait kegiatan tersebut. (Rief).

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles