Kota Probolinggo (Humas) -Penanggulangan terorisme adalah salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia. Negara telah berjuang keras untuk menghadapi ancaman terorisme dan telah mengimplementasikan berbagai strategi dan kebijakan untuk melindungi masyarakatnya. Salah satu aspek yang penting dalam penanggulangan terorisme adalah pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang mendorong individu untuk terlibat dalam aktivitas terorisme.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo, H. Fausi, pada Rabu (22/11/2023) menerima Tim Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jawa Timur), di ruang kerjanya Jl. Mastrip 323 kota setempat,
Kehadiran Tim survei ini Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia, Nomor 164 Tahun 2023 Tentang Tim Peneliti Survei Indeks Risiko Terorisme (IRT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur Tahun Anggaran 2023.
Dalam pelaksanaan survei enumerator FKPT hadir secara langsung untuk melakukan wawancara, dan setelahnya Kakankemenag diberikan plakat sebagai tanda terima kasih atas partisipasinya dalam survei yang sangat penting ini.
Survei IRT yang dilaksanakan adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memahami dan mengukur potensi risiko terorisme di Indonesia. Tujuan utama survei ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi individu atau kelompok untuk terlibat dalam aktivitas terorisme. Dengan demikian, informasi yang diperoleh dari survei ini akan digunakan untuk merancang strategi penanggulangan terorisme yang lebih efektif.
Kemenag kota Probolinggo telah mengambil langkah startegis untuk menanggulangi munculnya terorisme diantaranya dengan mengerahkan penyuluh agama PNS dan Non PNS untuk memantau prilaku kehidupan beragama yang berkembang di masyarakat. Akan tetapi tidak terjun kepada per individu karena memang tidak memiliki data secara kongkrit, terang H. Fausi.
Lebih lanjut H. Fausi menyampaikan bentuk lainya adalah memberikan pembekalan Moderasi Beragama kepada lembaga-lembaga Pendidikan, Pondok Pesantren, Guru Pendidikan Agama dan siswa, majelis taklim, tokoh agama serta tokoh masyarakat. hal ini Kementerian Agama menjadikannya sebagai program prioritas. Dan untuk di kota Probolinggo sendiri telah ada kampung moderasi beragama yang teletak di wilayah kecamatan Mayangan, jelasnya.
Hal yang lain, Kemenag telah melakukan Perjanjian Kerjasama dengan Polres Kota Probolinggo terkait Dai Kamtibmas serta Kemenag juga tergabung dalam Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) yang dikomandani Kejaksaan.
“Saya sangat menghargai kesempatan untuk berpartisipasi dalam survei IRT yang dilaksanakan oleh BNPT ini. Kami kemenag selalu berkomitmen untuk mendukung segala upaya yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan kedamaian masyarakat,” pungkas pria yang murah senyum ini. (Rief).
Editor : Ansori