21.2 C
Indonesia
Kamis, Mei 15, 2025

Kantor Kemenag Kota Probolinggo Gelar Dialog Lintas Agama


Kota Probolinggo, (Inmas) -Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang manyarakatnya majemuk, tidak dapat dipungkiri sering disaksikan gesekan sosial akibat perbedaan cara pandang masalah keagamaan. Ini tak ayal dapat mengganggu suasana rukun dan damai yang kita idam idamkan bersama.

Kantor kementeriang Agama Kota Probolinggo, Senin (29/03/21) hadir sebagai penyelenggara “Dialog Lintas Agama Dengan Berbagai Kalangan Masyarakat dan Profesi di Kota Probolinggo”, di Hall dan Resto Orin kota setempat.

Dialog yang menghadirkan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Raden Muhammad Jauhari sebagai narasumber bersama Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Jawa Timur, KH. Syafrudin Syarif, turut hadir pula Asisten Pemerintah Setda, Ketua FKUB, Ketua PCNU, Ketua PD. Muhammadiyah, Perwakilan Al Irsyad, Perwakilan Agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.


Kepala kankemenag Kota Probolinggo, Mufi Imron Rosyadi dalam sambutan pembukaannya menyampaikan “kegiatan ini dilaksanakan untuk menjalin saling sharing pemikiran bagaimana menjaga kerukunan, Kementerian Agama menawarkan sebuah solusi beragama jalan tengah, yang disebut moderasi beragama”.

“Kata moderasi beragama dimaknai sebagai pengurangan kekerasan, atau penghindaran keekstriman, maka kata moderasi disandingkan dengan kata beragama berarti merujuk pada sikap mengurangi kekerasan ataupun menghindari keekstriman dalam cara pandang sikap dan praktik beragama dalam kehidupan bersama,” jelas Mufi Imron

Lebih lanjut Mufi Imron meyampaikan “dengan cara menerapkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang dan mentaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.”

“Moderasi beragama itu bukan moderasi terhadap agamanya, karena agama sudah moderat. Cara beragama ini yang perlu motivasi agar tidak sampai orang itu keliru dalam memahaminya,” lanjut Mufi imron.


Sedangkan Kapolres AKBP Jauhari mengatakan, Polres Kota secara terus menerus melakukan dialog Bersama Kementerian Agama, FKUB dan tokoh lintas agama untuk menjaga bagaimana saling bekerjasama, bahu membahu dalam menyikapi kejadian aksi terorisme.

Kita mengutuk keras pelaku terorisme seperti yang terjadi di Makasar, dan kita sepakat tidak ada satupun agama yang menyuruh, memperbolehkan ataupun melakukan kekerasan terhadap sesama,” tukas Jauhari.

“Sudah menjadi tugas pihak kepolisian untuk menjaga keamanan, dan kami menjamin kepastian bahwa masyarakat di Kota Probolinggo, wajib nyaman dalam melakukan aktivitas beragama.” jelas Kapolres

Meskipun demikian, sesuai aturan yang ada Polres Probolinggo Kota hingga jajaran Polsek, melalui Bhabinkamtimas bekerjasama dengan tiga pilar tetap solid dan sinergi. (Rief).

HUMAS

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles