Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Ahmad Zayadi, Selasa (6/10/20) meberikan Pembinaan ASN dilingkungan Kemenag Kota Probolinggo. (foto : Rief).
Kota Probolinggo (Inmas), – Dalam upaya mencapai penyelengaraan tugas, pelayanan dan pengembangan diri yang berdaya guna dan berhasil guna Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo, Selasa (6/10) menggelar Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Kantor Kemenag Kota Probolinggo oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur (H. Ahmad Zayadi) bertempat di halaman Kantor setempat.
Mengawali sambutannya Kepala Kantor Kemenag Kota Probolinggo, Mufi Imron Rosyadi menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas kesediaan Kakanwil untuk memberikan pembinaan terhadap ASN dilingkungan Kemenag Kota Probolinggo.
“Banyak perubahan yang telah kami lakukan untuk memaksimalkan tugas dan tanggung jawab, menata serta memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Namun apa yang kami lakukan belumlah sempurna, ikhtiar terus kita lakukan untuk berbenah'” ungkap Mufi Imron.
Ahmad Zayadi dalam pembinaan menyampaikan beberapa poin penting untuk menggugah ASN, bahwa “jangan sekali-kali menempatkan jabatan sebagai tujuan, sebab akan terasa sangat berat untuk memperoleh, mendapatkan dan mempertahankan, yang terbaik adalah untuk memaksimalkan hidmat dan pengabdian kepada bangsa dan negara”.
Beberapa komitmen di Tingkat Provinsi Jawa Timur dalam dua pekan kedepan terkait dengan pandemi covid-19 dengan Rumus akronim Desi, “disiplin dengan protokol, edukasi, sangsi terhadap pelanggar protokol, kalau terjadi di luar dugaan maka isolasi.
Kemenag hadir dalam rangka sosialisasi dan proteksi covid 19. Kebijakannya jelas ada relaksasi rumah ibadah, perkantoran dan pendidikan yang merupakan bagian untuk mewujudkan masyarakat produktif aman dari covid, sehingga perekonomian tetap berkembang.
Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Ahmad Zayadi, Selasa (6/10/20) meninjau PTSP Kankemenag
Kota Probolinggo (foto : Rief).
Ahmad Zayadi dalam pembinaan ASN juga memberikan catatan penting diantaranya ;- madrasah itu mengajarkan arti kehidupan, bagaimana kita.mengajarkan makna arti kehidupan berarti tidak hanya terbatas pada nilai; -Ruh keguruan jauh lebih penting dari guru itu sendiri (orientasi rasa cinta).; -Pengawas mengarahkan untuk lebih transformative lokomotifnya kepala Madrasah; -Guru agama jangan hanya mengajarkan tentang agama, rubah paradigmanya didik dengan beragama; -Bisa membaca dinamika umat Islam. (Rief).
HUMAS