21.1 C
Indonesia
Sabtu, Januari 25, 2025

Kemenag, Lapas dan MUI dalam Diskusi Konstruktif Kerohanian Warga Binaan

Kota Probolinggo (Humas) Bertempat di Aula Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Probolinggo, Kemenag, Lapas, MUI bertemu dalam diskusi konstruktif pembangunan kerohanian warga binaan. Selasa, (16/8/2022).

Kegiatan ini sebagai Tindak-lanjut Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dilaksanakan kedua instansi tersebut untuk memberikan penguatan Kerohanian kepada warga binaan di Pesantren Lapas Kelas II B Probolinggo. Sekaligus bentuk kontribusi membangun kesadaran warga negara.

Maka melalui giat Evaluasi hari ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam penataan semangat dan ghirah shohihah bagi warga binaan sehingga rohaninya tumbuh, sebagaimana sambutan Ka. Lapas Probolinggo Bapak Risman

“Hanya Allah yang bisa menggerakkan kita semua dan memiliki perhatian khusus kepada warga binaan kami, semoga Allah membalasnya dengan anugerahnya.”

Maksud dan tujuan untuk mengevaluasi program Kerja yang kita laksanakan dan genap satu tahun untuk dievaluasi.

Frekuwensi dan getaran pesantren ini bisa kita rasakan sampai ke sini. Dan program ini telah berjalan baik sejak tahun 2018 atas saran Bapak Yandi Suyandi yang saat itu menjabat Ka. Lapas Kelas II Probolinggo. Tugas kita selanjutnya berfikir bagaimana bisa memaksimalkan dan melanjutkan program baik ini, tegas Risman.

Ka. Lapas menjelaskan bahwa pembinaan yang dilakukan bermuara pada dua hal; Pembinaan kepribadian dan kemandirian.

Namun yang paling pokok kegiatan kerohanian walaupun kita ketahui bersama hal tersebut merupakan hak warga binaan sekaligus untuk meningkatkan wawasan mereka dan ketika keluar dari lapas harus lebih baik dari sebelumnya.

Untuk meningkatkan progres mereka sesuai dengan indikator yang terkonsep. Dan terselenggaranya pembinaan kerohanian dengan wadah pesantren dapat membuat suasana lapas lebih kondusif.

Jangan sampai harapan mereka pupus tetapi melalui pembinaan kerohanian harapan mereka akan bangkit dengan harapan baru, terang Risman

Kita telah menjadwal pembinaan kerohanian baik peningkatan ibadah mahdhoh, tadarus, istighosah, taklim, tamaddun serta pengembangan kemandirian warga lapas.

Konsistensi warga binaan dalam mengikuti kegiatan mulia ini. Namun ada kendala baik finansial tenaga pengajar untuk transportasi maupun konsumsi. Belum adanya monitoring dan evaluasi dari kegiatan pesantren lapas.
Mudah-mudahan Indonesia semakin maju sehingga akan ada perhatian khusus ke lapas.

Ka. Lapas berharap pembinaannya terstruktur sesuai Juknis, Silabus sehingga kegiatan akan lebih menarik, sinergi dan tepat sasaran, tutupnya.

Sementara Kepala Kemenag Kota Probolinggo H. Samsur mengingatkan kita semua untuk menata niat. Karena Niat baik dan ikhtiar kita dalam diskusi pengembangan pembinaan kerohanian program lapas dan saya yakin dengan niatan tulus kita Allah SWT akan memberikan kemudahan.

Kami sangat mengapresiasi berdirinya pesantren lapas pada 2018 lalu dan tugas kita selanjutnya untuk memakmurkannya.

Sekarang dilanjutkan oleh Bapak Risman dan kita berkewajiban untuk mendukungnya sehingga akan ada perubahan yang lebih baik.

Kalau kita misalnya mau memadamkan api yang membakar gedung yang tinggi akan bisa, tapi kita akan kesulitan untuk memadamkan api yang ada di dalam hati kita, tegas Samsur saat memberikan tamsil

Kita ketahui latar belakang, mindset dan kasus yang dialami warga lapas tapi kita yakin dengan ikhtiar bersama dengan pembagian waktu yang pas akan memudahkan langkah kita selanjutnya.

Ada usulan dari Kepala Kemenag agar tidak hanya 50 orang namun bisa dilakukan tim kecil tutor terpisah dengan harapan bisa menguatkan pembacaan Al-Qur’an, pembiasaan untuk Istiqomah dalam menjaga sholat lima waktu

Mereka sebenarnya luar biasa memiliki kemampuan mengaji, Istiqomah dan sebagaimana maka harapan kita mereka dielus jatidirinya agar tidak redup tetapi mampu bangkit.

Bersama tim kami, kemenag, MUI dan lainnya agar pemahaman keagamaan binaan kita akan lebih meningkat. Terkait wisuda santri binaan lapas kalau memang diperlukan bisa dilaksanakan dan mampu membangun sinergitas dengan pemerintah daerah kota Probolinggo dan kemenag.

Detailnya bisa kita schedule dengan baik sehingga pelaksanaannya akan berjalan baik dan endingnya mereka akan kembali menjadi warga negara yang baik mampu membangun Indonesia menjadi Baldatun thayyibatun warabbun ghofur, pria yang relatif muda ini mengakhiri aharahannya.

Acara dilanjutkan dengan diskusi panel untuk meminta masukan dari semua peserta dalam rangka perbaikan dan pembaharuan layanan prima bagi warga lapas. (red)

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles