Kota Probolinggo (Humas) “Khaira Ummah” atau umat terbaik inti kajian sore yang sempat tersimpul dalam materi kultum yang disampaikan Mas Hamdan salah seorang penyuluh agama wilayah Kota Probolinggo. Selasa, (12/04/2022).
Penyaji seraya membacakan firman Allah SWT QS. Ali Imron ayat 110 yang artinya : “Kalian adalah umat terbaik yang ditampilkan untuk manusia, menyuruh kepada ma`ruf dan mencegah dari munkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Ibn al-Jauzi berpendapat diantaranya bahwa كُنْتُمْyang dimaksud ayat di atas adalah seluruh umat Nabi Muhammad yang beriman. Jadi, umat islam adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena eksistensinya nampak di hadapan manusia, selalu menyuruh kepada ma`ruf, dan mencegah dari munkar, dan beriman kepada Allah.
Sebagian umat islam zaman sekarang sering memahami bahwa umat Islam apapun kondisinya dan bagaimanapun perilakunya tetap saja menjadi satu-satunya penyandang predikat umat terbaik di muka bumi, tidak dapat tergantikan oleh umat lain, dan tidak terkalahkan umat lain.
Umat yang baik senantiasa memerintahkan kebaikan dan mencegah untuk berbuat mungkar. Kaitannya dengan merasionalkan syariat puasa adalah berfikir rasional.
Syariat puasa ini adalah syariat lama, dimana syariat ini juga hadir pada masa kenabian sebelum nabi Muhammad SAW. Bahkan Ibnu Katsir (Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim; Jilid 1, hal. 497) menyebutkan bahwa syariat puasa ini sudah ada semenjak nabi Nuh as.
Ia juga menjelaskan perbedaan makna kata al-Insan, an-Nas, Ibnu Adam dan padanan kata lainnya secara detail, hingga penjelasan ma’mulul ma’na kaitannya dengan ibadah sholat, puasa, dan ibadah lainnya demi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat manusia kepada Tuhannya. (red).