21.5 C
Indonesia
Sabtu, Januari 25, 2025

Komitmen Membangun Karakter Bangsa, Lapas Probolinggo Lakukan Studi Tiru ke Pesantren Lapas Kelas I Malang

Jatim ( Humas) Kota Probolinggo (Humas) Komitmen kuat untuk memaksimalkan peran agama dalam menata sendi-sendi kehidupan yang mengarah pada perbaikan mental binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Probolinggo melakukan studi banding ke Pesantren Lapas Kelas I Malang yang berlokasi di Jl. Asahan, Bunulrejo, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65123. Kamis, (27/10/2022).

Tim dipimpin langsung Kepala Lapas Probolinggo Risman Somantri, A.Md.IP, S.H., M.H. Turut serta dalam giat tersebut Ketua MUI Kota Probolinggo KH. Nizar Irsyad, Kasi Bimas Islam Kemenag Arifin Budianto, Penyelenggara Zawa Ansori. Sementara dari Lapas Bpk Yunus, Arif, Meki, Wahyu, Yessi, Ira W dan lainnya guna mengukur program kerja pesantren binaan di Lapas Probolinggo disandingkan dalam kolaborasi program sebagai rujukan program yang telah berjalan di Pesantren Lapas Malang Jawa Timur.
Studi tiru ke Lapas Malang dilakukan karena Lapas Malang telah menerapkan pembinaan untuk warga binaan berbasis pondok pesantren. Berbagai sarana dan prasarana serta materi pembelajaran yang dilakukan di Lapas tersebut selanjutnya akan diterapkan di Lapas Probolinggo.

Dalam sambutannya, Ka Lapas Malang H. Azhari menjelaskan tata kelola dan pembinaan yang diterapkan di lembaga yang dipimpinnya.
“Bagaimana kita melakukan pembinaan secara terus menerus, dengan pendekatan agama dan kita sentuh hatinya dengan hal-hal yang baik sehingga mereka kelak akan kembali menjadi orang yang baik”, harapnya.
Lapas Malang telah memiliki ponpes dengan nama Ponpes At-Taubah yang sudah berjalan beberapa tahun lalu berdiri di lapas yang berdiri pada tahun 1918. Sebuah kamar pun disulap menjadi ruang belajar. Bahkan, sejak beberapa tahun lalu, dibangun Masjid Jami At-Taubah sebagai sarana ibadah dan belajar bagi warga binaan dengan menyediakan 11 orang tenaga pengajar.

Ia menuturkan ada 15 item kegiatan dengan khusus warga binaan di pesantren lapas Malang yan berjumlah 653 orang. Dilakukan secara terpisah dari Napi keseluruhan yang berjumlah 3.174 di lapas yang luasnya hampir 5 Ha. atau setara hampir satu kecamatan ini, terangnya.

Di sini kita punya museum, sarana pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C, pelatihan dan pemberdayaan, wartel, poliklinik, sarana olahraga, pelatihan dan pembibitan dan pengembangan kompetensi bagi warga binaan, lembaga kemandirian, ada yang menarik pojok kuliner, hal ini terus kita kukan perubahan untuk menjadi lebih baik.

Uniknya, semua pelayanan dilaksankan dengan komitmen dan konsisten bisa maksimal dengan menggunakan aplikasi. Melalui aplikasi kunjungan bahkan keluarga yang di rumah juga bisa melihat melalui video call, saat memerika lokasi benar saja sarana tersedia dengan rapi dan baik. Lapas Malang setiap harinya membatasi kouta kunjungan sekitar 400 orang dengan pembatasan waktu agar ada pemerataan setelah melalui persyaratan khusus.

Terakhir pria yang ramah ini berharap lapas Probolinggo juga menjadi lapas terbaik dan menjadi percontohan untuk Jawa timur, yang terus menerus bisa mencapai hal yang terbaik sebagaimana ZI WBK-WBBM yang telah kita laksanakan. Mudah-mudahan melalui studi banding ini akan bisa menyerap apa yang ada di sini tandasnya.

Sementara Ka. Lapas Probolinggo Risman Somantri mengharapkan studi banding ini akan menghasilkan satu kesimpulan penting yang akan kita bawa ke Probolinggo.

“Saya ingin menjadi seperti yang lapas yang di Malang, melakukan pembinaan dengan semangat, konsisten dan kerja keras sehingga bisa dicapai”, Ungkapnya.

Pembinaan di sini lebih dititik beratkan pada pesantren, saya ingin nantinya bisa diaplikasikan di Probolinggo termasuk adanya warga binaan pesantren di wisuda sebagaimana yang di sini. Karena bukan sesuatu yang tidak mungkin karena aturan kita sama, undang-undang kita sama. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan dari kami dan semoga tercatat sebagai amal ibadah, tutupnya. Seraya mengakhiri dan langsung studi lapangan menuju giat pembelajaran di Masjid dan pesantren lapas.

Sebagai tambahan informasi, untuk menindaklanjuti hasil Studi tiru ke Lapas Malang, Ka Lapas Probolinggo dalam waktu dekat akan menghadirkan pihak-pihak terkait, termasuk Ketua Pokjaluh Kota Probolinggo yang membawahi para penyuluh agama baik fungsional maupun PAI non pns.

Tugas pokok dan fungsi Penyuluh Agama diatur dalam Kepmenag RI No. 516 Tahun 2003 yaitu; Pertama, Fungsi Informatif, penyuluh sebagai tempat memperoleh informasi berkenaan dengan kehidupan keagamaan. Kedua, Fungsi Edukatif , penyuluh sebagai orang yang diamanahi mendidik umat sejalan dengan ajaran agama Islam, Ketiga, Fungsi Advokatif, penyuluh berperan untuk membela kelompok/umatnya dari sasaran ancaman dan gangguan. dan Keempat, Fungsi Konsultatif, penyuluh sebagai tempat bertanya, mengadu bagi umat untuk penyelesaian masalah. (red).

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles