21.2 C
Indonesia
Jumat, Mei 16, 2025

Launching Kampung Zakat Terpadu Kota Probolinggo

Kota Probolinggo (HUMAS) –Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo melalui Penyelenggara Zakat Wakaf, bersama Forum Zakat (FOZ) kota Probolinggo; BAZNAS, LAZ; Lembaga Manajemen Infaq (LMI), Baitul Maal Hidayatullah (BMH), LAZIZNU, LAZIMU, Yatim Mandiri. Serta dari BSI, BRI dan Bank Jatim serta lembaga dan instansi lain yang memiliki misi memajukan kota probolinggo, menggelar Launching Kampung Zakat Terpadu bertempat di Kelurahan Kedungasem Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, Kamis (29/8/24).

Launching Kampung Zakat Terpadu mengambil tema Bentuk Aksi Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. bantuan yang digelontorkan berupa santunan anak yatim 25 anak & dhuafa 25 orang, pengecatan mushola 3 titik, fasilitasi sarana ibadah (rehab ringan, tempat wudhu).untuk 2 Sekolah Dasar Negeri dan 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Berikutnya, rumah tidak layak huni 1 lokasi, kandang komunal untuk 5 orang, odf / jambanisasi 84 unit, beasiswa 10 orang, bantuan modal usaha mikro 20 orang, bantuan karpet dan alqur’an, serta bantuan pendampingan kampung zakat dapat tersalurkan dengan baik sebagaimana yang telah disepakati bersama.

Sekda Pemerintah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati, dalam sambutannya mewakili PJ. Walikota Probolinggo Nurkholis, menyampaikan; Zakat adalah salah satu syariat Islam yang memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan nasional. Melalui pengelolaan dan diseminasi zakat yang tepat, kita dapat menumbuhkan generasi yang mencintai zakat dan menjalankannya dengan amanah.
“Indonesia, sebagai negara dengan wilayah yang luas dan mayoritas penduduk muslim, memiliki potensi besar dalam pengumpulan zakat yang tersebar di berbagai tempat. Namun, di sisi lain, kita masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan zakat secara terintegrasi. Selama ini, pengelolaan zakat sering berjalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Kampung zakat terpadu yang akan dilaunching hari ini merupakan langkah cerdas yang diinisiasi Kementerian Agama bersama BAZNAS, LAZ, serta lembaga zakat yang ada di kota Probolinggo yang tergabung dalam wadah Forum Zakat (FOZ). Juga tidak lepas dari peran besar Pemerintah Kota Probolinggo, terangnya.

“Program Kampung Zakat (PKZ) dan Pemberdayaan Ekonomi Umat adalah program nasional yang dinisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia yang bekerja sama dengan BAZNAS RI dan LAZ RI untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat dan berdampak dalam pengentasan kemiskinan” terang Sekda yang bergelar dokter gigi ini.
Atas nama Pemerintah Daerah, saya sampaikan apresiasi yang tinggi atas gerak langkah Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo bersama Forum Zakat (FOZ) kota Probolinggo; BAZNAS, LAZ; yang memiliki misi memajukan kota probolinggo.

Kita tekankan bahwa sikap peduli pada sesama, mewujudkan keselarasan langkah gotong royong membantu sesama menjadi salah satu solusi dalam pengentasan kemiskinan. Setiap kebutuhan yang ada di masyarakat yang tidak tercover oleh APBD, pungkasnya.
Kasubag TU Kankemenag Kota Probolinggo Ahmad Zaini, dalam sambutannya mewakili Kepala Kantor Dididik Kurniawan menegaskan bahwa; pentingnya penyelenggaraan “Kampung Zakat Terpadu” inilah, Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo bersama Lembaga penguumpul zakat dan dinas instansi terkait baik itu BAZNAS, LAZ, UPZ, dan KESRA bermaksud akan menginisiasi terbentuknya Kampung Zakat Terpadu di wilayah Kota Probolinggo.

Sasaran Penyelenggaraan Kampung Zakat ini dilakukan pada masyarakat yang tergolong berada di bawah garis kemiskinan di wilayah Kota Probolinggo. Pemilihan Kampung Zakat tersebut sebagai sasaran dikarenakan banyaknya masyarakat pada wilayah tersebut yang warganya masih berada di taraf menengah kebawah dan angka kemiskinan yang tinggi, terangnya.
Urgensi pelaksanaan dan penyelenggaraan Kampung Zakat Terpadu (KZT) ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial masyarakat agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri melalui program Kampung Zakat, ungkap Ahmad Zaini penuh harap.

Selain membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dalam pengentasan kemiskinan, kita berharap melalui program ini akan lahir kesadaran sosial untuk berzakat, berinfaq dan bershodaqah. Dan jika umat Islam memiliki kesadaran berzakat dan dikelola dengan baik, maka dana tersebut akan bermanfaat untuk kepentingan dan kesejahteraan umat, tegasnya.

Sedangkan Ansori Peyelenggara Zakat dan Wakaf pada Kankemenag Kota Probolinggo menyatakan; Pembentukan KZT sebagai “bentuk Aksi Sosial untuk Pengentasan Kemiskinan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat”. Yang merupakan agenda penting bagi Kemenag, Baznas dan Laz yang tergabung dalam Forum Zakat dengan skema Presidium; terdiri dari Badan Amil Zakat Nasional Kota Probolinggo, Lembaga Manajemen Infaq (LMI), Baitul Maal Hidayatullah (BMH), LazizNU, LaziMU, Yatim Mandiri, serta dari BSI, BRI dan Bank Jatim.

Hadir dalam kegiatan tersebut Jajaran Forkopimda Kota Probolinggo, Jajaran Pejabat Kantor Kemenag, Forkopimcam Wonoasih, Pengurus BAZNAS Kota Probolinggo beserta Forum Zakat (FOZ), Lurah Kedungasem, RT/RW Kelurahan Kedungasem, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, (Rief).

Editor : Aan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles