25.5 C
Indonesia
Kamis, Mei 22, 2025

Lestarikan Kemabruran Haji dalam Bingkai Moderasi Beragama

Kota Probolinggo (Humas) Ibadah haji merupakan rangkaian ibadah yang cukup panjang mulai dari pendaftaran, antrian, pengurusan dokumen, bimbingan dan pelatihan, pemberangkatan, pelaksanaan ibadah di Arab Saudi, pemulangan sampai pada pasca haji. Itu semua menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama sebagai leading sektor pelaksana.
Menjawab hal ini Kantor Kemenag Kota Probolinggo melalui Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kota Probolinggo gelar giat “Pembinaan Jamaah Pasca Haji dengan tema “Pelestarian Nilai-Nilai Kemabruran Haji Dalam Bingkai Moderasi Beragama” bertempat di aula kantor setempat, Rabu (12/10/2023).

Dalam laporannya, M. Haris Hikmawan selaku Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kota Probolinggo mengatakan bahwa maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pembinaan pasca haji bagi alunmi haji kota Probolinggo tahun 2023 dengan tujuan diantaranya; – Agar senantiasa dapat menjaga kemabruran hajinya; – dapat menjadi contoh suri tauladan serta berdaya guna dalam kehidupan sosial bermasyarakat khususnya di bidang ibadah; dan dapat menjalin tali silaturrahim antar sesama dalam masyarakat.

Kantor Kemenag H. Fausi dalam sambutnnya menegaskan betapa pentingnya pembinaan ini, karena Pemerintah tidak melepas begitu saja setelah kedatangan jamaah haji dari menunaikan ibadah haji. Namun masih perlu diadakan pertemuan untuk mengetahui keadaan jamaah haji dan juga peningkatan iman dan taqwa melalui amal ibadah yang dilakukannya sehingga diharapkan mencapai kemabruran yang tetap terjaga.

Lebih lanjut H. Fausi menyatakan, “Hal yang tak kalah pentingnya kemabruran haji dapat kita lihat, bagaimana pasca menunaikan haji dapat berprilaku di masyarakat ?, dan lantas bagaimana selanjutnya apabila masyarakat semakin taat beribadah dan beragama namun timbul fanatisme dalam beragama?”.
“Orang yang agamanya bagus cenderung fanatis, oleh karena itu perlu adanya keseimbangan antara fanatisme keagamaan dengan ketaatan.” jelasnya.

“Dalam beragama kita harus meyakini bahwa ada keyakinan orang lain yang juga harus kita hormati. Kita tidak bisa hidup dengan damai tanpa saling menghormati. Kita bangun komitmen kebangsaan Indonesia. Maka dari itu tugas kita bersama adalah mencetak masyarakat yang taat beragama namun Tetap dalam bingkai Moderasi beragama,”pesannya.

Moderasi beragama merupakan program prioritas dari kementerian agama yang harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. “Program penguatan moderasi beragama ini merupakan program mandatori presiden, yang diamanatkan kepada kementerian agama,” ujarnya
Dengan moderasi beragama, menurut pria penggemar kopi manis ini “bukan berarti agamanya yang di moderasi, tapi sikap orang yang beragama yang dimoderasi. Gerakan moderasi beragama ini dilakukan dalam rangka meminimalisir gerakan-gerakan radikal yang menolak perbedaan.
Berbagai macam model beragama yang akan kita hadapi. Moderat yang kita maksudkan adalah kita meyakini apa yang kita lakukan itu benar, tapi juga kita bisa menghargai hal yang berbeda dari yang kita lakukan,” terangnya.

Dalam kesempatan ini pula Kankemenag juga mengingatkan alunni jemaah haji untuk senantiasa menumbuhkan kesadaran dalam menjalankan kewajibannya mengeluarkan zakat, infaq dan sadaqah. Mengeluarkan zakat adalah wajib, jika harta dan penghasilan sudah mencapai nishab dan haulnya, pungkasnya. (Rief).

 

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles