Kota Probolinggo (Humas) — Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin hadirkan lima belas Kepala Sekolah/Madrasah penerima Anugerah Adiwiyata terdiri dari Adiwiyata Mandiri, Adiwiyata Tingkat Nasional dan Tingkat Provinsi Tahun 2023, Kamis (19/10/2023) bertempat di Dinas Walikota Jl. Soekarno Hatta Kota Probolinggo.
Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah (GPBLHS), GPBLHS adalah merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menetapkan perilaku
Penganugerahan Penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional dan Mandiri Tahun 2023 madrasah ini, sebelumnya telah digelar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Selasa (17/10/2023) telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Diantaranya lima belas sekolah/madrasah dari Kota Probolinggo.
Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda, Ninik Ira Wibawati, Kepala Dinas Pendidikan Romlah, Kepala Kemenag H. Fausi dan sejumlah Tim Pembina dan Penilai Adiwiyata Kota Probolinggo mengungkapkan rasa syukur luar biasa atas penganugerahan Adiwiyata kepada lima belas Sekolah/Madrasah Kota Probolinggo pada tahun 2023 ini. Dengan memberikan penghargaan dan berpesan terus berbenah ke arah lebih baik dan ramah lingkungan.
“Alhamdulillah lima belas Lembaga pendidikan patut mendapatkan apresiasi dengan meraih penghargaan Adiwiyata. Ini merupakan momen sekolah untuk bangkit, sekolah untuk mempertahankan. Harapannya dapat menularkan pada sekolah–sekolah lainnya untuk dapat melanjutkan dan dapat memberikan dorongan pada sekolah lainnya,” ucap Habib Hadi.
Wali Kota meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk terus mengedukasi sekolah yang belum meraih adiwiyata. Dan berpesan kepada Tim Pembina dan Penilai Adiwiyata untuk terus melakukan monitoring dan evaluasi pada sekolah–sekolah di Kota Probolinggo.
Adiwiyata ini harus berkelanjutan dan tidak boleh turun, sebab tidak ada istilah yang tidak mungkin, jika semua pihak bersama–sama berkomitmen, berkolaborasi, saling menguatkan satu sama lain. Tentunya lembaga–lembaga lainnya bisa ikut serta tersupport dari Perangkat Daerah terkait,” tuturnya optimis.
Wali kota berpesan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Kankemenag, meskipun adanya pergantian kepala sekolah, tidak menyurutkan semangat untuk melanjutkan program–program dari kepala sekolah sebelumnya. Habib juga berharap agar Tim Pembina dan Penilai Adiwiyata membuat surat pernyataan komitmen bersama sebelum melakukan penilaian.
Dalam kesempatan tersebut Walikota berjanji akan memberikan reward terhadap lembaga yang mendapatkan penghargaan minimal tingkat provinsi. bukan reward dalam bentuk healing, akan tetapi sesuatu hal yang dapat dikembangkan untuk proses berkelanjutan, janji Habib yang diamini para peraih penghargaan.
Sementara Tim Pendamping Adiwiyata berpesan dan berharap kepada sekolah agara dalam menyusun program berbasis potensi bukan berbasis masalah.potensi yang ada digali untuk dikembangkan. membangun kolaborasi positif dan ada kreatifitas
Sementara, di tempat yang sama kepala Kankemenag H. Fausi setelah sesi foto berpesan kepada lembaga dibawahnya (MI Muhammadiyah 1 dan MI Hidayatul Ula) mengatakan, untuk meraih keberhasilan ketingkat selanjutnya terletak pada sejumlah faktor, antara lain, partisipatif seluruh komponen madrasah. Mereka harus terlibat dalam semua proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
“Keberhasilan untuk meraih Adiwiyata Mandiri seperti tahun sebelumnya telah diraih oleh MAN 1 dan MAN 2 terletak pada perilaku dan budaya seluruh civitas dalam pengelolaan lingkungan. Mampu menerapkan gerakan peduli dan berbudaya menjaga kebersihan lingkungan sudah jadi kebiasaan para siswa, pengajar, dan tenaga kependidikan. Harapannya juga bisa diterapkan lingkungan rumah. Mereka sudah berbudaya melaksanakan kebersihan, penghijauan dan pengelolaan lingkungan di sekitarnya,” terangnya. (Rief)
Editor : Ansori