Kota Probolinggo (Kemenag) Masuk perdana pascaliburan Idul Fitri, Kementerian Agama kota Probolinggo Adah nurani dengan halal bihalal. Selasa, (16/4/2024).
Kepala Sub Bagian Tata Usaha KanKemenag Kota Probolinggo Ahmad Zaini menyatakan, tradisi halal bihalal khas Indonesia seyogyanya kita melestarikan, disampaikan Zaini pada acara Halal Bihalal ANS Kemenag, Selasa (16/4), di Aula Lt. II Jl Jl. Mastrip No. 323 Kanigaran Kota Probolinggo 67213 Prov. Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan program internal kantor sekaligus amanah mantan Kepala Kemenag Bapak H. Fausi untuk menjaga nilai kebersamaan tetap lestari. Kemenag juga telah menyiapkan sarana untuk arus balik dan ada beberapa titik untuk provinsi Jatim. Terkait kedinasan kedepan akan lebih tertib kembali dan berharap agar PLT segera mendapatkan surat resmi. Melalui forum ini saya mengajak semua ASN agar cerdas, cermat dan tetap disiplin sebagaimana yang telah berjalan baik.Manakala selama menjalankan tugas kedinasan termasuk dalam puasa kemarin mari kita saling memaafkan agar bisa kembali ke fitrah, kosong-kosong untuk saling menyadari atas kealfaan kita selama ini.
Kesemarakan beragama mengalahkan kekhusyukan beragama. Religiusitas masih sering larut dalam floating mass (massa mengambang) yang lebih mementingkan simbol daripada makna. Karena kondisi sosial ini pula aneka pendekatan yang ada selalu karikatif dan tidak memiliki jangkauan strategis ke depan.
“Kita patut risau lantaran sisi humanisme dalam agama masih jauh dari perhatian umat beragama di Indonesia. Inilah pekerjaan rumah kita bersama kaum muslimin di mana berada,” katanya mengingatkan.Puasa Ramadhan selalu diakhiri dengan perayaan Idul Fitri.
Secara etimologi, Idul Fitri terdiri dari dua kata. Pertama, ‘id. Dalam Lisaanul Arab, Ibnu Mandzur menyatakan, kata ini diambil dari kata ‘ada, bermakna “kembali”. Ini menunjukkan bahwa Idul Fitri selalu berulang dan kembali datang setiap tahun.
Ada juga yang berpendapat diambil dari kata ‘adah yang berarti kebiasaan. Artinya bahwa kaum muslimin sudah biasa pada 1 Syawal selalu merayakannya.Kata yang kedua adalah Fitri. Fitri atau fitrah dalam bahasa Arab berasal dari kata fathara yang berarti membedah atau membelah. Bila dihubungkan dengan puasa, maka ia mengandung makna `berbuka puasa’ (ifthaar).
Kembali kepada fitrah ada kalanya ditafsirkan kembali kepada keadaan normal, kehidupan manusia yang memenuhi kehidupan jasmani dan rohani secara seimbang. Sementara kata fithrah sendiri bermakna ‘yang mula-mula diciptakan Allah SWT’.
Adapun secara terminologi, Idul Fitri berarti kembali kepada fitrah kita sebagai manusia. “Satu hal yang patut kita syukuri adalah bahwa rahmat Allah lah yang membuat kita mampu menyelesaikan kewajiban berpuasa sebulan penuh, sebuah ibadah yang bisa dipandang ringan sekaligus berat. Bagi muslim yang berpegang teguh pada ajaran Allah, akan menganggapnya sebagai pekerjaan ringan,” katanya.Sebab, lanjut dia, puasa tidak hanya menjadi bagian dari kehidupannya. Akan tetapi dia yakin sebagaimana keterangan Allah bahwa puasa telah menjadi bagian terpenting dalam sejarah umat manusia. Dengan kata lain, puasa merupakan satu syarat bagi manusia yang mendefinisikan dirinya sebagai makhluk yang berbudaya dan berperadaban (civilized).
Kemudian analis kepegawaian menyampaikan adanya surat edaran sekjen Kemenag Nomor 13 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara pada Kementerian Agama setelah hari libur nasional dan cuti bersama hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Kegiatan ini dihadiri Kasubbag TU Kankemenag Kota Probolinggo Ahmad Zaini, para Kasih, Penyelenggara Zakat Wakaf, Kepala Satker Madrasah, Kepala KUA, Pokjawas, Pokjaluh dan jajarannya, guru guru DPK serta karyawan karyawati di lingkungan kemenag. (Red).