Melalui Bimas Islam, Kementerian Agama kota Probolinggo menyelenggarakan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bertempat di Aula SBSN KUA Mayangan. Hadir sebagai narasumber Kasi Bimas Islam Arifin Budianto didampingi kepala KUA dan Fasilitar terkait. Rabu, (15/1/2025).
Kementerian Agama mewajibkan setiap calon pengantin memiliki sertifikat Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang tujuannya untuk memberikan bekal ilmu pernikahan kepada calon pengantin dalam menghadapi bahtera rumah tangga.
Sesuai dengan Surat Edaran Nomor 02 tahun 2024 tentang Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin bahwa maksud dan tujuannya adalah untuk memberikan pembekalan bagi calon pengantin agar mempunyai pengetahuan dalam merencanakan keluarga yang berkualitas dan mempunyai keterampilan mengelola dinamika serta merencanakan generasi yang berkualitas agar terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah.
Dalam Surat Edaran yang ditandatangani pada tanggal 8 Januari 2004 tersebut ada beberapa ketentuan diantaranya; 1. Calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan wajib mengikuti bimbingan perkawinan yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. 2.Pelaksanaan bimbingan perkawinan dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode; klasikal, mandiri, atau virtual. 3.Metode bimbingan perkawinan mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 189 tahun 2021 tentang petunjuk pelaksanaan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin.
Sertifikat tersebut selain sebagai tanda bahwa mereka sudah siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan, juga sebagai pengingat kelak bila ada masalah rumah tangga, bahwa mereka telah diingatkan dan dinasehati sehingga layak untuk mendapatkan sertifikat sehingga keinginan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah dapat terwujud. (red)
#kua #pernikahan #nikah #kemenag
Kementerian Agama mewajibkan setiap calon pengantin memiliki sertifikat Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang tujuannya untuk memberikan bekal ilmu pernikahan kepada calon pengantin dalam menghadapi bahtera rumah tangga.
Sesuai dengan Surat Edaran Nomor 02 tahun 2024 tentang Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin bahwa maksud dan tujuannya adalah untuk memberikan pembekalan bagi calon pengantin agar mempunyai pengetahuan dalam merencanakan keluarga yang berkualitas dan mempunyai keterampilan mengelola dinamika serta merencanakan generasi yang berkualitas agar terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah.
Dalam Surat Edaran yang ditandatangani pada tanggal 8 Januari 2004 tersebut ada beberapa ketentuan diantaranya; 1. Calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan wajib mengikuti bimbingan perkawinan yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. 2.Pelaksanaan bimbingan perkawinan dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode; klasikal, mandiri, atau virtual. 3.Metode bimbingan perkawinan mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 189 tahun 2021 tentang petunjuk pelaksanaan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin.
Sertifikat tersebut selain sebagai tanda bahwa mereka sudah siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan, juga sebagai pengingat kelak bila ada masalah rumah tangga, bahwa mereka telah diingatkan dan dinasehati sehingga layak untuk mendapatkan sertifikat sehingga keinginan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah dapat terwujud. (red)
#kua #pernikahan #nikah #kemenag
