Surabaya (Humas) “Recontextualizing Fiqh for Equal Humanity and Sustainable Peace” merupakan tema penting yang diusung dalam forum Annual Conference on Islamic Studies (AICIS) Tahun 2023.
Forum yang melibatkan para ulama jebolan pesantren, akademisi perguruan tinggi di Indonesia dan sejumlah intelektual asing ini membahas persoalan penting Indonesia bahkan dunia.
Sebagaimana sudah maklum, Dunia terus mengalami perubahan. Sementara perkembangan teknologi informasi dan transformasi digital menghadirkan tantangan bagi relevansi produk yurisprudensi Islam (fikih).
Banyak persoalan baru yang harus direspons, antara lain terkait “Digital Humanity and Islamic Law”.
Forum ini diharapkan mampu menghasilkan rumusan agar praktik keberislaman terus relevan dengan kebutuhan global, khususnya dalam konteks kedamaian, keharmonisan, kesejahteraan kehidupan manusia, termasuk transformasi digital,” ulas Bapak Ali Ramdhani Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, di Gedung KH. Saifuddin Zuhri, Sport Center and Multipurpose UIN Sunan Ampel Surabaya. Selasa, (2/5/2023) malam dalam sambutannya di Opening Ceremony AICIS 2023.
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa melakukan Rekontekstualisasi hukum di berbagai agama, termasuk fikih, mutlak untuk dilakukan sebagai salah satu sarana untuk mencegah konflik.
Saat ini dunia berada di ambang kekacauan. Ini antara lain ditandai dengan maraknya perang, resesi global, kelangkaan energi dan pangan, serta pertentangan antaragama dan keyakinan di berbagai negara, terangnya.
Karenanya, sebagai manusia yang dianugerahi akal fikiran, seseorang tidak boleh hanya berdiam diri tidak berbuat apa namun harus memilih di bagian mana bisa berkontribusi untuk peradaban.
Menag mengajak kaum agamawan menyebarkan cinta damai untuk semesta. “Mari kita kembali melihat agama sebagai sumber ajaran mulia yang memerintahkan kita untuk mengembangkan kebajikan (akhlaqul karimah) dan untuk menjadi berkah bagi semua ciptaan, atau Rahmatan Li al-‘Alamin,” ajaknya.
Untuk itu, forum AICIS, yang mengundang para intelektual dari berbagai belahan dunia ini diharapkan menjadi media yang tepat untuk mendiskusikan sekaligus mencari solusi atas berbagai persoalan dunia saat ini, ia kembali menegaskan. (Red).
Editor : Ansori