Menag Ajak Para Pengusaha Bersedekah
Jakarta (Pinmas) —- Menteri Agama Suryadharma Ali mengajak masyarakat, khususnya pengusaha Indonesia untuk bersedakah.
“Mari bersedekah! Islam mengajarkan kita untuk bersedekah. Bersedekah dapat menyucikan harta kita,” ajak Menteri Agama Suryadharma Ali ketika memberi sambutan pada acara buka bersama Dewan Pengurus Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPP IWAPI). Kegiatan yang mengambil tema “Berbagi Kasih Bersama Yatim Piatu Dan Kaum Dhuafa” ini diselenggarakan di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jalan MH. Thamrin No. 6, Jakarta, Rabu (31/07).
“Dengan bersedekah dan berbagi, permasalahan masyarakat bisa terpecahkan,” kata Menag.
Menag sangat mengapresiasi kegiatan IWAPI yang menyelenggarakan program berbagi kasih untuk 2500 kaum dhuafa. Menag menjelaskan bahwa beribadah puasa bila dijalani dengan benar, secara simultan akan melatih dan mengajarkan kita untuk bergerak dari keadaan yang kurang baik menuju keadaan yang lebih baik.
“Dengan berpuasa, hati manusia semestinya bergerak ke arah yang positif, dari nafs ammarah (emosional) menuju nafs lawwamah, nafs marhamah yang dipenuhi kasih sayang, hingga ke posisi puncak, yaitu nafs muthmainnah atau jiwa yang tenang,” kata Menag. (Arif)
“Mari bersedekah! Islam mengajarkan kita untuk bersedekah. Bersedekah dapat menyucikan harta kita,” ajak Menteri Agama Suryadharma Ali ketika memberi sambutan pada acara buka bersama Dewan Pengurus Pusat Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (DPP IWAPI). Kegiatan yang mengambil tema “Berbagi Kasih Bersama Yatim Piatu Dan Kaum Dhuafa” ini diselenggarakan di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jalan MH. Thamrin No. 6, Jakarta, Rabu (31/07).
“Dengan bersedekah dan berbagi, permasalahan masyarakat bisa terpecahkan,” kata Menag.
Menag sangat mengapresiasi kegiatan IWAPI yang menyelenggarakan program berbagi kasih untuk 2500 kaum dhuafa. Menag menjelaskan bahwa beribadah puasa bila dijalani dengan benar, secara simultan akan melatih dan mengajarkan kita untuk bergerak dari keadaan yang kurang baik menuju keadaan yang lebih baik.
“Dengan berpuasa, hati manusia semestinya bergerak ke arah yang positif, dari nafs ammarah (emosional) menuju nafs lawwamah, nafs marhamah yang dipenuhi kasih sayang, hingga ke posisi puncak, yaitu nafs muthmainnah atau jiwa yang tenang,” kata Menag. (Arif)
sumber: kemenag.go.id
