Kota Probolinggo (Humas) Dari materi moderasi Beragama yang disampaikan oleh KH. Imam Nahei mengenai nilai nilai universal agama, ia menegaskan bahwa yang harus kita pahami dengan moderasi beragama itu adalah; pertama, ja’lullah ummatan washata (kehendak Allah SWT menjadikan umat yang memiliki sifat washatiyah, memiliki dampak kebaikan dan berkeadilan. Kedua, yang dimoderasi itu bukan agamanya tetapi umatnya, keberagamaannya. Ketiga, pengakuan terhadap kearifan lokal.
Beberapa ayat Alquran dicontohkan misalnya yang berkaitan dengan sikap moderat ini penting baik dalam membangun keharmonisan keluarga sebagai unit terkecil hingga kekondusifan dalam berbangsa dan bernegara.
Dalam menata keluarga misalnya adanya kasih sayang manusia terhadap pasangannya karena sifat tersebut memang Allah SWT yang telah menciptakannya. Itulah contoh kongkrit yang bisa dijadikan pelajaran buat kita. Moderat sendiri bergerak diantara tawassut, tawasun, adil dan nilai yang baik. Sebagai penguat bahwa jalan tengah itu yang Istiqomah. Kemoderatan juga ditentukan seberapa peka kita dalam mengukur dengan kondisi dan keadaan tertentu sebagaimana bandul timbangan akan menyesuaikan dengan kondisi yang ditimbangnya.
Bisa ambil pelajaran dari setiap penghujung ayat Alquran; Samiun alim, Samiun Basyir, Alimun khabir, azizun hakim, ghofurur Rohim, ia mencontohkan kita harus jeli dalam melihat kontek dan siyaqnya.
Karena kesalahan dalam memahami akan memunculkan kesalahan dalam penerapannya, ini berbahaya apalagi salah di dalam methologi dakwahnya. Pemahaman pada objek dakwah tetap membutuhkan methologi yang benar dan moderat terang pria yang cukup santai dalam penyampaiannya tersebut.
Terakhir, para penggerak moderasi ini nantinya harus bisa hadir di tengah-tengah masyarakat dan berkontribusi dalam pengejawantahan program besar ini, harapnya.
Sesi kedua, penyaji menjelaskan tentang posisi atau wilayah wasathiyah yang disebutnya (Majalul wasathiyah). Pada hakekatnya ajaran Islam itu terbagi pada tiga bagian; aqidah, akhlaq dan syariah.
Penjelasan lanjutan ia merangkak Gasa berfikir wasathiyah, perbandingannya dengan pemahaman aliran Islam lainnya. Saat rilis giat penguatan penggerak Moderasi masih berlangsung. (red)
Editor : Ansori