Kota Probolinggo (Humas) Kementerian Agama Kota Probolinggo melakukan Audiensi dengan Lapas Kelas II Kota Probolinggo sebagai langkah baru membangun sinergi lintas sektoral dalam upaya membangun Zona Integritas sekaligus ingin berperan aktif dalam pembinaan masyarakat.Selasa, (26/7/2022).
Dalam kesempatan tersebut Kepala Rutan Kelas II Probolinggo Bapak Risman Somantri, A.Md.IP SH. M.H. menyambut baik Audiensi antara Kemenag dan Lapas guna mencari solusi bersama dalam penguatan kerohanian bagi warga Lapas.
Ka. Lapas juga menuturkan bahwa pihaknya bersama jajaran telah membangun kerjasama kerohanian bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Probolinggo dan Alhamdulillah hari ini bersama Kementerian Agama.
Lapas Kota Probolinggo memiliki penghuni sebanyak 684 warga binaan yang telah kita sediakan dua kamar pesantren “Darul Awwabin” dengan menghadirkan pengajar (Ustadz) untuk mengisi kerohanian warga lapas. Dengan warga binaan yang ratusan tersebut tanpa berharap maunah Allah Swt rasanya sulit mewujudkan apa yang kita harapkan maka dengan adanya kolaborasi program bersama Kemenag, MUI serta dinas instansi terkait dapat bersama-sama mempersiapkan warga masyarakat madani yang agamis di kemudian hari.
Maka konsep serta sillabus amat dibutuhkan sehingga materi pembinaan yang disampaikan nanti dapat disesuaikan dengan kondisi riil, karena heterogennya ilmu dan pengetahuan warga binaan tentu membutuhkan komitmen bersama dalam melakukan perencanaan, penataan dan pelaksaannya sangat menentukan hasil yang ingin dicapai, terangnya.
Pembinaan Berbasis Masjid (Pesantren Eksklusif Lapas Kota Probolinggo) tentu menjadi harapan baru sebagai salah satu solusi keumatan. Sebagaimana sudah maklum bahwa Lapas sebagai miniatur masyarakat dan merupakan tanggungjawab bersama, sehingga adanya adobsi dunia luar yang positif bisa ditularkan kepada warga binaan sehingga kembali menjadi warga masyarakat yang baik tambahnya.
Ia mencontohkan salah satu program Lapas di tempat lain yang pernah dibinanya dengan sebutan “Pesantren Sa’adatu Dararain” yang tujuan tercapainya kebahagiaan dunia akhirat. Pesantren Eksklusif Lapas hakekatnya Pesantren Pemerintah Kota yang kebetulan bertempat di Lapas tujuannya jelas mengadobsi ilmu-ilmu pesantren melalui Penyuluh Agama Islam yang ada di Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk kemudian menjadi konsumsi tranformasi ilmiah, amaliah yang membangkitkan semangat atau ghirah kembali mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Karena pada saatnya warga lapas akan kembali menjadi warga masyarakat. Kalau mereka berhasil menyerap dan meresapi kajian yang dilaksanakan akan kembali menjadi warga masyarakat yang baik dan kalau gagal justru akan mempengaruhi masyarakat, inilah salah satu pentingnya Nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenag dan Lapas bisa untuk ditindaklanjuti tutup pria muda yang masih sangat energik tersebut mengakhiri sambutannya.
Sementara Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Kota Probolinggo Ahmad Zaini menuturkan pihaknya bersama Kepala Kantor Kemenag berkomitmen untuk terus membangun sinergi dalam bentuk MoU dengan memerankan para penyuluh agama baik yang fungsional maupun non pns agar turut berkiprah dalam pengayaan keagamaan terhadap warga binaan.
Sebagaimana Motto yang disampaikan Ka. Lapas “Ikhtiar Maksimal Membina Nara Pidana” sangatlah bagus baik dalam tinauan Ilmiah ataupun pemaknaan secara nurani insaniyah. Di mana Kemenag memiliki komitmen yang sama dalam pembinaan umat dan semoga bisa menjadi ladang ibadah kita dengan nuansa yang harmoni dan tujuan menata umat secara bersama-sama bisa tercapai, tandasnya.
Giat audiensi tersebut dihadiri Ka. Lapas Risman Somantri, dan jajarannya tampak hadir Bpk Gatot, Bpk Yunus, Bu Yessi, Mas Arif dkk, Kasubbag TU Ahmad Zaini, Plt Kasi Bimas serta Ketua Pokjaluh Kota Probolinggo Hj. Umi Tijaroh. (red)
Editor : Ansori
