Kota Probolinggo (Humas) Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, Kanor Kementerian Agama Kota Proboinggo melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Proboinggo. Selasa, (9/8/2022).
MoU tersebut dilaksanakan di Aula Kankemenag Kota Probolinggo dengan dihadiri Kepala Kankemenag H. Samsur, Kepala Lapas Risman Somantri dengan didampingi Bpk Yunus, Bpk Pamuji, Bu Yessi dan Dinda.
Hadir pula Kasubbag TU Ahmad Zaini yang sekaligus memandu jalannya MoU, Plt. Kasi Bimas, Kepala KUA, Ketua Pokjaluh Kota Probolinggo Hj. Umi Tijarah, Penyuluh Agama Islam Fungsional sekalu Koordinator Penyuuh Agama Islam di tingkat kecamatan, Ketua Forum Komonikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) serta stakeholder terkait dari Bimas Islam.
Dalam sambutannya, Kepala Kankemenag menyampaikan bahwa kegiatan yang digagasnya merupakan langkah strategis sekalipun terdapat perbedaan Tusi nanun bisa membangun sinergi dalam hal pembinaan dan penguatan kerohanian kepada warga lapas.
Selaku orang kemenag tentu memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan, pembinaan kepada warga binaan karena manusia tempatnya salah dan lupa tetapi dengan penuh keseriusan terus berharap akan lebih baik.
“Semangat kita sama-sama baik untuk bisa berbuat yang lebih baik dan bermanfaat kepada orang lain, untuk saling memberikan kekuatan dalam mengawal pondok pesantren Darul Awwabin yang ada di Lapas Kelas II probolinggo terangnya.”
Terkait kajian perlu dilakukan lebih jauh, dengan semangat sebagai wadah khusus sangat intensif dalam memberikan penguatan Qur’an, fikih dan akidahnya. Kedepan dengan memaksimalkan peran penyuluh agama Islam di lingkungan kemenag dengan scheedul yang telah terencana dengan juga bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) termasuk dari orama Islam baik Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah Al-Irsyad, tandasnya.
Harapannya, setelah mereka keluar dari Lapas akan insaf kembali menjadi warga masyarakat yang baik berlandaskan aturan agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negeri ini.
Sementara Bpk Risman menyampaikan terima kasih dapat terbangun sinergi semoga bermanfaat dan tercatat sebagai amal ibadah sehingga penguatan kerohanian bagi warga lapas akan lebih maksimal.
Masih menurut Ka Lapas; “Mereka bukanlah penjahat tetapi orang yang tersesat. Mereka berkumpul dengan kita dengan memiliki potensi yang berbeda”.
Saya sangat bersyukur kepada Allah karena banyak orang yang memiliki kepekaan dan kepedulian untuk memberikan bimbingan bersama tidak seperti sebagaian orang yang menganggap warga lapas itu sampah masyarakat.
Setiap daerah punya karakteristiknya masing-masing, atas dorongan bapak kiai ini, kegiatan pesantren merupakan kegiatan yang fundamental ada masjid dan sarana pendukung lainnya. Manakala masjidnya tidak makmur mari kita makmurkan bersama. In sya Allah kegiatan hari ini hanya untuk 80 orang agar bisa efektif dan sholat berjemaah terjaga dengan baik. Karena saya percaya kalau hatinya sudah terbentuk maka akan mudah untuk dibenahi, ia kembali menegaskan.
Selama ini Lapas Probolinggo telah melakukan pembinaan pesantren dengan pembiasaan melakukan shalat Dhuha berjemaah, tadarus, sehingga kita yakin walaupun subuh dalam kondisi seperti tadi semoga ke depan akan lebih efektif karena mereka sama-sama punya hak untuk mendapatkan ilmu, tambahnya.
Selanjutnya dilaksanakan teken penandatangan berkas Memorandum of Understanding (MoU) oleh kedua belah pihak dari Kemenag oleh H. Samsur dan Lapas Kelas II B Probolinggo oleh Bpk Risman Somantri dengan didampingi para saksi.
Sebagai bentuk dukungan Ketua umum MUI Kota Probolinggo, KH. Nizar Irsyad, bersama Kemenag MUI tidak hanya menjadi benteng keberagaman tetapi juga benteng dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tutur pria yang menutup pelaksanaan MoU dengan iringan doa yang dipimpinnya.
Kiai Nizar juga menegaskan bahwa MUI terus berkontribusi dalam menjaga akidah, moral dan akhlak umat dan bangsa. Komitmen kita bersama Kemenag melakukan pencegahan pengaruh paham dan aliran menyimpang dari ajaran Islam ahlussunah wal jama’ah bahkan pemberantasan terorisme, tutupnya di ruang Kemenag. (red)
Editor : Ansori
