Depok (Kemenag) — Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar didaulat menyampaikan sambutan Presiden RI Prabowo Subianto pada Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang diinisiasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Universitas Indonesia hari ini, Selasa (5/11/2024).
Menag Nasaruddin Umar yang juga Rais Syuriyah PBNU dan Imam Besar Masjid Istiqlal ini membacakan pidato lengkap Presiden ke-8 RI dalam perhelatan yang dihadiri para sarjana dan guru besar dari berbagai negara. Terma Humanitarian Islam merupakan gagasan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang mendapat inspirasi dari al-Islam lil Insaniyah (Islam untuk Kemanusiaan) beberapa waktu lalu.
Berikut ini kutipan pidato Menag selengkapnya:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semuanya
Shalom, Om Swastiastu, Namo Budhaya
Salam kebajikan
Perkenankanlah kami Menteri Agama Republik Indonesia menyampaikan salam hangat Presiden Republik Indonesia Bapak H Prabowo Subianto. Sesungguhnya beliau sangat berkeinginan untuk hadir bersama kita semua. Akan tetapi, tiba-tiba karena satu dan lain hal beliau meminta kami untuk mewakili pada kesempatan ini, dan izinkan saya membacakan sambutan beliau.
Yang terhormat Ketua Umum PBNU beserta seluruh jajaran
Yang terhormat para menteri Kabinet Merah Putih
Yang terhormat Rektor Universitas Indonesia beserta seluruh jajaran
Yang terhormat Sekjen Liga Arab peserta seluruh jajaran
Para duta besar negara sahabat, para pimpinan ormas keagamaan, hadirin yang berbahagia
Mengawali sambutan ini izinkan saya mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah swt atas segala nikmat dan keberkahan yang telah diturunkan bagi bangsa Indonesia.
Shalawat dan taslim semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. Semoga kita menjadi umatnya yang kelak bersama di surga.
Hari ini kita berada dalam kehangatan Konferensi Internasional Humanitarian Islam. Sebagai tuan rumah, saya mengucapkan rasa bangga sekaligus bahagia atas terselenggaranya acara mulia ini. Indonesia adalah bagian penting perdamaian dunia. Semoga kita terus konsisten menjaga dan menebar perdamaian dunia.
Hadirin yang berbahagia. Indonesia adalah negara yang diberkahi dengan aneka keragaman. Tempat di mana lebih dari 270 juta penduduknya hidup berdampingan dengan harmoni, saling menghormati perbedaan agama, budaya, dan etnis.
Indonesia adalah cerminan tentang nilai-nilai Islam yang ramah, damai, dan moderat. Di sinilah seluruh bangsa dapat merasakan kehangatan persaudaraan, ketulusan, gotong-royong, dan kerendahan hati untuk saling berbagi dan menghormati.
Nilai-nilai Humanitarian Islam adalah jangkar yang telah merajut keberagamaan Indonesia menjadi harmoni yang begitu indah. Pancasila sebagai dasar negara merupakan titik temu yang menyatukan prinsip-prinsip Islam dengan semangat kebangsaan yang inklusif dan humanis. Inilah nilai-nilai yang telah diwariskan para pendiri bangsa untuk kita jaga dan untuk kita lanjutkan.
Pancasila adalah landasan yang menggabungkan spiritualitas dengan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab. Di sinilah letak kekuatan Indonesia dalam kemampuannya memadukan keimanan dengan semangat persaudaraan yang menjadi contoh nyata bahwa Islam dapat berkembang dan menyebarkan pesan perdamaian dalam kerangka kebhinekaan.
Oleh karena itu, sangatlah layak dan tepat bagi Indonesia untuk memperkenalkan Pancasila kepada dunia sebagai manifestasi dari humanitarian Islam.
Hadirin yang saya hormati. Sejarah panjang perdamaian dunia tak dapat dilepaskan daripada peran Indonesia. Sejak deklarasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan dialog antarbangsa. Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung menjadi salah satu tonggak sejarah dan komitmen Indonesia untuk mendorong solidaritas kemerdekaan dan perdamaian dunia.
Indonesia juga secara konsisten mengirim pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan stabilitas di berbagai belahan dunia yang dilanda konflik.
Kiprah Indonesia dalam upaya mediasi konflik antarnegara mencerminkan dedikasi yang tidak tergoyahkan dalam membangun tatanan dunia yang lebih damai dan harmonis. Semua ini, tentu tak dapat dipisahkan daripada nilai-nilai Humanitarian Islam dan prinsip Pancasila yang menekankan pentingnya keadilan, kemanusiaan, dan persaudaraan universal.
Visi Indonesia Emas tahun 2045 adalah komitmen kami untuk membawa Indonesia menjadi negara maju yang berperan aktif di dalam membangun perdamaian dunia. Humanitarian Islam menjadi pilar penting dalam upaya kami menuju visi tersebut melalui dialog, kerja sama, dan pembinaan hubungan antarbangsa yang damai.
Indonesia siap berkontribusi pada terciptanya dunia yang lebih harmonis, bebas daripada konflik, dan penuh dengan semangat kemanusiaan. Saya ingin kembali menekankan bahwa Humanitarian Islam sejatinya bukan hanya sebuah warisan lokal. Aakan tetapi pesan global yang mengajak seluruh umat manusia untuk kembali pada fitrah yang penuh kasih, keadilan, dan kebijaksanaan.Dengan beragam pengalamannya dalam merawat kebangsaan, Indonesia siap berbagi inspirasi dan praktik terbaik untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan berkeadilan.
Atas nama bangsa dan pemerintah Indonesia, saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya konferensi internasional Humanitarian Islam ini. Semoga konferensi ini melahirkan semangat dan membawa manfaat besar bagi kita semua dan menjadi pijakan yang kuat untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan harmonis.
Hadirin yang berbahagia. Demikianlah sambutan ini kami sampaikan. Mari kita berdoa semoga Allah swt senantiasa meridai langkah kita. Terima kasih atas kehadiran dan perhatian Bapak Ibu sekalian.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Editor:Moh Khoeron
Fotografer:Istimewa