21.4 C
Indonesia
Kamis, Mei 15, 2025

Pisah Sambut, Membangun Marwah Kemenag Harus Merubah Mindset Pejabatnya

PROBOLINGGO – (Infokom) Tiba saatnya, walaupun terasa berat kita harus melepas Kepala Kementerian Agama Kota Probolinggo H. Samsur menuju tempat tugasnya yang baru di Kemenag Kabupaten Probolinggo. Sama halnya ASN Kemenag kabupaten harus merelakan pimpinan terbaiknya Dr. Sruji Bahtiar menuju Kemenag kabupaten Jember. Hal ini terpatri kokoh dalam giat “Pisah dengan INDAH, Sambut dengan LEMBUT” yang digelar di Aula Al-Ikhlas, Kamis, 6 April 2023 tadi pagi.

Bahtiar menyatakan “Siapapun kita sebagai ASN harus siap ditempatkan di manapun.  Dekat dengan rumah jangan bahagia karena bisa saja suatu saat akan jauh, yang harus kita ingat ini amanah” ungkapnya.

Pria yang acapkali dipanggil dengan Pak blangkon tersebut mencontohkan Kepala Kemenag kota Samsur yang menggantikan dirinya di kabupaten probolinggo mungkin satu-satunya orang yang pernah menjabat kepala Kemenag hanya dalam 15 jam. Setelah sebelumnya senin, tanggal 3 April 2023 dilantik sebagai Kepala Kemenag kota Malang dan esok harinya kembali dilantik sebagai Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo.

Terima kasih yang tak terhingga kepada teman-teman Asn sekitar 3 tahun kurang 3 bulan untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat kabupaten Probolinggo. Kebersamaan kita haqqul Yaqin saya memiliki banyak salah dan khilaf baik disengaja maupun tidak, mohon dimaafkan semua itu semata-mata untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Probolinggo sekaligus membangun marwah kementerian agama, tegasnya.

Saya telah berusaha melakukan perubahan yang bertolak belakang dengan kondisi perubahan yang saya lakukan. KUA yang seharusnya tidur nyenyak jam 07.00 sudah harus masuk ke kantor. Itu semua kita lakukan untuk kebaikan kita semua dan untuk kebaikan kementerian agama. Karena yang menjadi rumor di masyarakat kemenag kurang disiplin dalam kedisiplinan.

Merubah mindset (kebiasaan) merupakan ikhtiar bersama yang harus kita selamatkan, baik pengawas, penyuluh serta Asn terkait. Saya sampaikan ke Pak Samsur agar dievaluasi dan tetap dilestarikan. “Kembali saya tegaskan, Kantornya pengawas hanya di KUA dan di madrasah dan kalau tidak ada di KUA dan madrasah berarti meninggalkan kewajiban.”

Saya hanya ingin menyelamatkan kemenag dan ini merupakan ikhtiar bersama yang harus kita selamatkan, baik pengawas, penyuluh serta Asn terkait. Saya sampaikan ke Pak Samsur.

Bahtiar menuturkan pihaknya menginginkan; pertama, mengajak ASN untuk menjaga Marwah kemenag, serta jangan pernah puas untuk melakukan inovasi. Membangun Performen kemenag baik fisik maupun mentalnya, kita buat terobosan dengan KUA Adiwiyata membuat kuanya indah, rindang, juga KUA entrepreneur, tambahnya.

Kedua, menyelamatkan warga kemenag dari terima gaji haram dengan menyampaikan kebenaran untuk mengedepankan prinsip kedisiplinan. Ketiga, mengamankan uang negara, jangan dihambur hamburkan apalagi dikorupsi. Dan kalau mau jadi aktor, jadilah aktor/ agent/ representator yang baik, ulasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Kemenag yang baru, bahwa dirinya siap membangun sinergi dengan staf pimpinandan stakeholder terkait untuk mengevaluasi dan melestarikan semua hal inovatif yang telah dikembangkan.

“Kemenag adalah rumah besar kita bersama dengan segala tugas yang melekat pada kita, dan tantangan kita semua untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan di mana kalau kita memiliki mimpi besar untuk lebih baik tentu muhasabah dari perubahan yang kemarin telah kita lakukan”, tegas Pria yang juga Ketua PCNU kota Probolinggo tersebut.

Beliau adalah guru saya, senior saya. Tentu akan kita rawat dan jaga keharmonisan, salig backup untuk melengkapi kekurangan dan mengingatkan ketika kita salah, pintanya.

Terakhir ia menekankan agar asn kemenag jangan coba-coba menabrak aturan yang ada. Asn kemenag harus on the track sebagaimana yang telah digariskan dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku. ASN Kemenag harus satu barisan, kompak dari atas sampai ke bawah mengikuti kebijakan yang sudah ditetapkan dari pusat dengan tujuan mengerjakan Tujuh Program Prioritas Kementerian Agama. Gusmen sering menganalogikan bahwa sistem kerja Kementerian Agama itu seperti kereta api.

“Kereta api itu berangkat tepat waktu, yang terlambat ditinggal, dan yang menghalangi ditabrak!,” terangnya, seraya mengakhiri sambutannya. (Rief).

Editor : Anssori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles