21.5 C
Indonesia
Sabtu, Januari 25, 2025

Prof. Akh. Muzakki : Aktor Kemenag Harus Selesai Soal Wawasan dan Perilaku Moderasi Beragama

Surabaya (Humas) Penguatan moderasi beragama menjadi salah satu indikator utama sebagai upaya membangun kebudayaan dan karakter bangsa. Moderasi beragama juga menjadi salah satu prioritas di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Kementerian Agama. Hal inilah yang mendasari kegiatan “Penguatan Aktor Moderasi Beragama Di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Tahun 2023” yang digelar Harris Hotel & Conventions Surabaya Jl. Bangka No.08-18, Gubeng, Kota Surabayadi hari ini. Selasa, (9/5/2023).

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram mengatakan faktor penting dari moderasi beragama adalah adanya beberapa aktor dalam kampanye moderasi beragama yakni para stakeholder pimpinan, Kakankemenag, Kasubag TU, Kasi, Prahum. “Kedepan kita tata bersama Kepala KUA dan para Penyuluh Agama yang bersentuhan langsung dalam tugas layanan kemasyarakatan,” ulasnya.

Cara pandang dan praktik moderasi dalam beragama bukan hanya kebutuhan masyarakat Indonesia, melainkan kebutuhan global masyarakat dunia. “Moderasi beragama mengajak ekstrem kanan dan ekstrem kiri untuk sama-sama mencari persamaan dan titik temu di tengah, menjadi umat yang moderat,” tambahnya.

Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag., Grad.Dip. SEA., M.Phil., Ph.D. didapuk sebagai Narasumber dalam kegiatan penting tersebut. Ia menegaskan bahwa Kementerian Agama merupakan satu-satunya Kementerian yang ada agamanya.

Ia juga mengulas pennlunya deteksi dini paparan radikalisme dan terorisme. Yang dapat kita ketahui melaui ciri ciri tertentu seperti tidak mau melaksanakan upacara dan hormat bendera, menutup diri dengan keluarga, anti sosial dan suka membid’ahkan ibadah orang lain, terangnya.

Adanya rasa paling benar dan gemar mengkafirkan, intoleran terhadap yang berbeda keyakinan, membenci organisasi Islam moderat seperti NU dan Muhammadiyah, membenci ulama yang berbeda dengan mereka dan mendukung organ ekstrimis.

Melalui pesannya, Aktor Kemenag jangan meninggalkan sumber produksi pengetahuan dan keilmuan Islam popular (masjid majelis taklim) selain buku dan jurnal. Ia mencohkan seorang dosen memiliki kemampuan menulis, melakukan riset, namun tidak menjauh dari tempat ibadah.

Ia juga menegaskan agar Aktor kemenag harus selesai soal wawasan dan perilaku moderasi beragama. Karya terbaik milik sang Rektor : Islam as a symbolic commodity, Transmitting and consuming Islam through public sermons in Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri seluruh Kakankemenag se-Jawa Timur beserta Kasubag TU, seluruh Kasi, Penyelenggara Zawa, Pranata Humas, Perencana, Analis Kepegawaian dan Ketua DWP serta pihak terkait.

Hadir pula Ketua PPKA (Persaudaraan Pensiunan Kementerian Agama), H. Roziqi. yang dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan berpesan kepada kak Kanwil agar jangan meninggalkan PPKA. (Rief).

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles