Kota Probolinggo (Humas) Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) kita dituntut untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Salah satunya harus mampu menterjemahkan segala hal yang terkait dengan kebijakan pimpinan tertinggi di tingkat pusat. Tegas H. Samsur Kankemenag Kota Probolinggo saat mengawali rapat dinas pimpinan di ruang kerjanya. Jum’at, (25/02).
Kegiatan yang dihadiri Kasubbag TU Ahmad Zaini dan jajaran Kasi Penyelenggara Zawa ini membahas progres capaian kinerja selama dua bulan terakhir. Kepala Kantor meminta semua seksi bisa lebih mengoptimalkan peran dan kinerjanya demi tercapainya tujuan yang komprehensif, harapnya.
Selain itu, ia juga meminta jajarannya untuk mensosialisasikan Surat Edaran Menteri Agama (SE MENAG) Nomor 5 tahun 2022 tentang pengaturan penegeras suara.
Samsur menuturkan pentingnya penyamaan persepsi sebagaimana regulasinya yang ada sejak tahun 1978. Kembali saya tegaskan bahwa Kementerian Agama bukan melarang masyarakat untuk menggunakan TOA tetapi mengatur agar lebih tertib dalam penggunaan.
“Kalau baru-baru ini viral dengan pernyataan Menteri Agama yang dianggap oleh sebagian orang menyamakan adzan dengan gonggongan anjing, itu sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Karenanya saya meminta para Kasi bisa mensosialisasikan serta meluruskan informasi dengan baik dan benar. Sebagai ASN jangan sampai keliru dalam memberikan statement yang justru akan membuat gejolak di tengah masyarakat yang majemuk, tegasnya.
“Kemenag akan terus membangun sinergi, koordinasi dan komonikasi dengan lintas sektoral baik di internal kemenag maupun lainnya, termasuk dengan ormas Islam. Ini penting agar persesi kita sama dan mampu mendinginkan masyarakat,” tambahnya.
Dalam giat tersebut, Kepala Kantor sempat mengulas peran penting penyuluh agama sebagai agen perubahan (Agent of change) tentu diharapkan bisa mencerahkan dan mengklierkan suasana sehingga kondusif. (Rief).
HUMAS
