26.8 C
Indonesia
Minggu, Februari 16, 2025

Puncak HSN22, KH. Anwar Zahid : Teruslah Berkarya Wahai Para Santri, Bekali Dirimu Dengan Ilmu, Agama, Profesi dan Kreasi

Kota Probolinggo (Humas) Puncak peringatan Hari Santri Tahun 2022 Pemerintah Kota Probolinggo hadirkan Muballigh kondang KH. Anwar Zahid PP. Sabilunnajah Simorejo, Kanor kabupaten Bojonegoro. Ahad, (23/10/2022).

Giat dalam bingkai Tabligh Akbar tersebut dibanjiri ribuan jemaah dan pecinta sholawat dari kota Probolinggo dan sekitarnya. Tidak hanya warga masyarakat hadir pula mendampingi Kyai Zahid Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, S..Pd. M.M., M.H.P., Ketua DPRD Kota Probolinggo, jajaran Forkopimda, TNI-POLRI, kepala Kemenag dan kepala dinas terkait, pimpinan ormas Islam MUI, FKUB, tokoh agama setempat.

Kiai Anwar Zahid menyatakan bahwa para santri di seantero Nusantara, patut berbangga dengan hari santri yang diberi Pemerintah. Salam cinta tetap semangat untuk berperan aktif dalam membangun Indonesia, ajaknya.

Tugas utama manusia adalah mencontoh Rasulullah SAW agar menjadi manusia baik yang diridhoi Allah SWT. Untuk menjadi orang baik diperlukan komitmen yang baik. Karena untuk meraihnya harus ditopang amaliyah yang baik pula baik perkataan, perbuatan maupun tindakan itupun harus dilakukan dengan cara yang baik agar kita menjadi pribadi yang baik.

“Orang baik pasti hidupnya tenang dan senang, sementara yang tidak baik pasti hidupnya susah dan gelisah”. Ukuran kebaikan atau kejelekan dapat dilihat indikatornya apa yang kita kerjakan bisa dilihat akibatnya, kembali menegaskan.

Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadanya yang telah disedikan dunia untuk dimakmurkannya. Dunia dibuat untuk manusia, maka kemudian mempunyai kewajiban moral melestarikannya. Manusia yang baik akan mampu mengatur dunia sebagai sarana beribadah kepada Allah.

Cerminilah orang-orang dulu yang memiliki ketinggian moralitas, akhlaknya bagus dan sopan, seraya mencontohkan di zaman dahulu kalau terjadi banjir tidak besar hal ini dikarenakan Allah masih melindungi penghuninya yang baik tersebut, karena maksiat dan durhakalah yang menjadi penyebab terjadinya hal-hal yang tidak kita sukai seperti banjir, sunami dan lain sebagainya.

Banjir dulu seperti silaturrahim, lama dan tidak meninggalkan kerusakan, kewajiban kita jangan sampai kehilangan moral, jaga gotong royong dan ta’awun sebagaimana tradisi dan budaya luar biasa orang-orang terdahulu yang tetap rajin sholat jemaah ke masjid inilah salah satu cara mengembalikan karakter dunia ini kembali membaik, maka manusianya harus kembali baik. Sebagaimana Allah hanya akan menerima yang baik-baik.

Ingatlah bahwa orang baik itu hanya akan membalas kebaikan kepada siapapun termasuk terhadap orang yang berbuat jelek sekalipun yang ia tamsilkan sebagaimana garam yang menjadi pelezat makanan.

Muballigh yang cukup tenar ini juga menjelaskan kata “Allamal Insan maa lam ya’lam” yang melahirkan orang-orang pintar seperti para cerdik pandai (cendikiawan), ilmuwan. Allaj juga mengajarkan dengan hikmah yang sebagaimana lanjutan ayat Allah yang tanpa huruf athaf tersebut sebagai “Kamalul Ikhtishor”, yakni “Allamallahu maa lam ya’lam” akan melahirkan orang benar.

Jadi kepintaran tak akan sempurna jika tidak disertai dengan kebenaran, manusia itu harus pintar harus benar itu harus. Ingin pintar mudah ada sekolahnya, ada kampusnya, ada fakultasnya, namun jika ingin benar harus dipraktikkan dalam kehidupan nyata.

“Apa, di tangan siapa, bisa berbeda dalam fungsi tergantung manusianya. Tongkat nabi Musa bisa memecah lautan karena kehebatan Mu’jizat yang Allah berikan kepada Musa. Begitu pula tongkat yang diberikan Hadrotus Syaikh KH. Holil Bangkalan kepada KH. Moh. Hasyim Asyari melalui wasilah KH. Raden As’ad Sukorejo, lanjutnya.

Ada satu nilai plus yang santri dan pesantren yaitu masih percaya hikmah barokah. Tidak sedikit tokoh nasional bahkan internasional lahir dari rahim pesantren. Kiai dan guru-guru pesantren mampu mengantarkan murid-muridnya menjadi tokoh hebat katakan misalnya Presiden ke 4 Indonesia Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid). Tindakan adil, mensejahterakan dan keikhlasan utama dalam menata hidup hakiki.

Ia kemudian menceritakan tokoh-tokoh penting di negeri ini higga menjadi pahlawan nasional yang berasal dari kaum santri seperti Pangeran Diponegoro, Kyai Mojo, Sentot Alibasa (Basaiban), Tengku Umar, Cut Nyak Dien, RA Kartini santri KH. Sholeh Darat.

Maka untuk mengenang RA. Kartini seharusnya jangan merujuk sanggul dan kebayanya tapi pada pesan religinya dengan melaksanakan Khatmil Qur’an karena Kartini waktu itu sempat hafal 14 Juz kitab al-Qur’an. Dari tulisan-tulisan yang dikumpulkannya menjadi sebuah buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Jadikan acara ini sebagai penyemangat santri. Teruslah berkarya wahai para santri, bekali dirimu dengan ilmu, ilmu agama, profesi dan kreasi.

Saat berita ini rilis, acara Tabligh Akbar yang di helat di halaman Pemerintah kota Probolinggo tersebut masih berlangsung. (red).

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles