“Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam” (QS Ali ‘Imran: 97).
Sambutan Ketua Panitia, Haris HK.
Kementerian agama selalu melakukan evaluasi pelaksanaan jemaah haji. Namun kita menyadari tentu di sana sini masih ada kekurangan maka melalui forum ini untuk dimanfaatkan untuk saling memberikan masukan demi perbaikan ke depan.
Sebagaimana disampaikan oleh Dirjen Haji Kemenag RI untuk Jemaah lansia menjadi perioritas kemenag untuk dituntaskan sehingga kedepannya pelaksanaan haji akan lebih baik dan sempurna tentu muaranya pada kemabruran haji.
Tahun 2024 sebelum jemaah melakukan pelunasan akan dilakukan ceck istitoah kesehatan. Haji merupakan hal yang saling terkait baik istitoah finansial, kesehatan juga termasuk datanya harus lengkap, terang kasi PHU Kemenag kota Probolinggo Haris Hikmawan.
Sambutan Kepala Kankemenag
“Selamat datang Bapak Kabid PHU Jatim” ulasnya dengan senyum gembira saat menyapanya.
Secara umum penyelenggaraan haji kemarin berjalan lancar dan sukses. Adanya kendala yang diluar kemampuan kita seperti terjadinya kekurangan perlu dilakukan evaluasi dan perlu ditingkatkan.
Terkait haji banyak yang harus ditangani baik dalam hal pelayanan mulai melengkapi administrasi, check istitoah haji hingga pelunasan. Namun selain itu ada hal penting terbangunnya koordinasi lintas sektor terkait sesuai dengan kebijakan dan regulasi dari kementerian agama.
Mengharap Bapak Kabid dapat kiranya mengulas secara luas terkait pelaksanaan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Penyampaian Materi Oleh Bidang PHU Jatim
Problematika penyelenggaraan ibadah haji disampaikan Dr. Abdul Haris, M.PdI Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Anfa’ dan Ahsan dalam mensukseskan pelaksanaan ibadah haji kedepan tentu sangatlah penting.
Ingatlah ! Orang yang berjuang di jalan Allah maka ia termasuk ikut berjuang. Ketika Rasulullah Saw pernah ditanya, jihad apa yang paling mulia ? Haji mabrur.
“Jemaahnya menjadi haji mabrur dan yang memfasilitasi haji juga mendapatkan pahala haji mabrur”, terangnya.
Negara memiliki tanggungjawab untuk mensukseskan pelaksanaan ibadah haji antara lain; memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi jemaah haji sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat; mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam menyelenggarakan ibadah haji.
Orang mengatakan kebijakan tahun 2023 ini tidak populis, karena tiadanya penggabungan mahrom dan pendampingan. Namun apa yang dilakukan oleh kemenag untuk mewujudkan keadilan agar kita benar-benar wadh’u syain fi mahallihi, sehingga prinsip firs come, firs service, tegasnya. Kedepan juga diperlukan adanya assesmen, screening secara menyeluruh, tambahnya.
Yang berangkat haji 98 % sementara yang sudah pernah berangkat sisanya yakni sebagian petugas. Maka jika terjadi kealfaan dalam pelaksanaannya merupakan hal biasa.
Ada problematika haji; negeri orang, melibatkan banyak pihak, ragam strata sosial, satu tempat dan waktu, mengurusi banyak orang dan mengelola banyak uang. Itu semua bukan hal yang mudah karena sedang menangani banyak hal yang berbeda disamping pula banyak dari jemaah kita yang lansia, tandasnya.
Kesehatan Jemaah menjadi ulasan penting untuk pelaksanaan ibadah haji tahun depan. KBIHU hendaknya menghindari simbol simbol organisasi namun eksistensinya harus berdiri di bawah satu bendera Kementerian agama.
“Sangat perlu diperkuat sinergisitas pendamping, Karu KArom, serta pendamping KBIHU.”
Alhamdulillah rapat kerja evaluasi berjalan lancar, adanya kritik dan saran sangat diharapkan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada Jemaah Haji pada tahun-tahun berikutnya.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Kemenag, Kasi PHU, Kasi-Penyelenggara Zawa, TPHI, TPIHI, TKHD, Kabag Kesra, Ketua IPHI, KBIHU, Karu Karom serta dinas instansi terkait. (Rief).
Editor : Ansori