22 C
Indonesia
Kamis, Mei 22, 2025

Rakor TPPS, dr. Ida : Jangan Remehkan Stunting. 15% Kematian Disebabkan Stunting

Kota Probolinggo (Humas) Kementerian Agama sebagai salah satu institusi terus membangun sinergi menopang tercapainya program pemerintah mulai pusat hingga daerah. Di tingkat kabupaten kota, Kemenag juga terus dilibatkan perannya, bersama-sama mencari solusi penurunan stunting sebagaimana kegiatan Rapat koordinasi Penyusunan Laporan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Probolinggo. Kamis, (01/12/2022).

Kegiatan yang bertempat di Puri Manggal Bhakti Kantor Walikota Probolinggo tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Probolinggo, perwakilan Jatim, Kemenag, Camat dan Lurah, tim kesehatan serta lintas instansi terkait se kota Probolinggo.

Dalamlaporannya, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Probolinggo Nurul Hasanah Hidayati (dr. Ida) mengatakan bahwa pengelolaan penurunan Stunting harus ada intervensi bersama.
Kegiatan ini bertujuan untuk; menyusun laporan persemester, mengetahui kemajuan, umpan balik dan rekomendasi terkait stunting, penyesuaian kegiatan percepatan penurunan stunting di Indonesia dan usaha bersama secara massif melakukan penurunan stunting di masing-masing bidang.

Terbitnya Peraturan BKKBN Nomor 12 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) tahun 2021-2024 diharapkan menjadi pijakan semua pihak dalam menurunkan angka Stunting. RAN PASTI menjadi bagian integral dari Perpres No. 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting, karena sebagai mandat yang diamanatkan kepada BKKBN yang secara eksplisit tercantum dalam Perpres tersebut.

Indikator Analisis Situasi (Ansit), analisis situasi program pencegahan dan penurunan Stunting adalah proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi Stunting dalam wilayah kabupaten kota, situasi ketersedian program dan praktik manajemen lanjutan.

Dari total 64 indikator Ansit, 1 indikator tidak ada dalam Perpres no 72 tahun 2021 yaitu terkait dengan rembuk Stunting tingkat kabupaten kota.

Indikator Perpres no 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting; a. Indikator target antara percepatan penurunan Stunting yang sasarannya tersedianya layanan intervensi spesifik dan tersedianya layanan intervensi spesifik.

Selain indikator target antara juga indikator strategi nasional percepatan penurunan Stunting meliputi peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten kota serta pemerintah desa serta peningkatan komonikatif perubahan perilaku dan pemberdayaan.

Sementara pemateri selanjutnya mengatakan; “Ketika kita berbicara stunting pasti ada kaitannya dengan nutrisi. Alhamdulillah untuk kota Probolinggo secara berutan mulai tahun 2019 sampai hingga tahun 2022 ini prevalensinya turun sesuai Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim.

Di masa pandemi saja, Jawa Timur bisa menurunkan stunting padahal Jawa timur pada waktu itu perekonomian sempat terseok, terangnya.

dengan ibu sangat penting. Pemberian makanan tambahan bergizi juga penting, maka teman-teman puskesmas, camat dan kelurahan harus sama sama bergerak. Tim ini kita bangun dalam kerangka menurunkan stunting baik dari dinas kesehatan, camat, kelurahan, kemenag, dan LPM tentu bagaikan sapi lidi yang saling menopang.

Ada 8 aksi Stunting yang perlu kita dukung dan Sanitasi kita punya 29 kelurahan digerakkan dalam merubah mindset masyarakat sehingga upaya bersama terwujud. Jangan meremehkan Stunting karena 15% kematian disebabkan Stunting, tutupnya. (red)

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles