Kota Probolinggo menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Nomor 1172 tahun 2024 yang mewajibkan Penyuluh Agama Islam (PAI) aktif di media sosial regulasi ini menjadi panduan bagi Penyuluh Agama Islam untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan, moderasi beragama, dan nilai-nilai kebangsaan di platform digital.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan langkah ini merupakan respon terhadap perkembangan di era digital serta upaya meningkatkan efektivitas dakwah dengan menjangkau khalayak yang lebih luas.
Dia menilai media sosial memiliki peran strategis dalam membangun ruang publik yang kondusif dan memperkuat harmoni sosial.
Dengan terbitnya Kepdirjen Nomor 1172 tersebut sebagai Juklak penyuluhan agama Islam di media sosial mewajibkan para penyuluh agama tertib dalam memberikan penyuluhan melalui media sosial dengan tujuan jangkauan dakwah yang lebih luas.
Hal ini mengharuskan Kemenag khususnya bimas Islam membentuk tim efektif media sosial penyuluh agama Islam sesuai ketentuan yang berlaku.
Program media suluh agama tersebut diantaranya; 1. Suluh Mutiara; Quote, motivasi atau spirit tentang kehidupan berdasarkan pesan agama. 2. Suluh literasi; karya tulis, opini, artikel sesuai 12 bidang kepenyuluhan. 3. Live Ig suluh agama; berbagi wawasan dan pengalaman untuk membangun bangsa dan negara. 4. Live Suluh kitab; kajian kitab atau tematik, aqidah, fiqih, dan tasawuf. 5. Media Suluh Agama; suluh agama merupakan media yang bergerak dalam pengembangan literasi digital keagamaan, yang secara aktif mendukung program pemerintah khususnya kementerian.
Suluh agama juga memiliki program berdasarkan momen-momen hari besar agama, negara dan kementerian agama.
Dalam waktu dekat Kementerian agama kota Probolinggo akan merumuskan dan membentuk tim efektif media sosial penyuluh agama sebagai tinjaklanjut Kepdirjen tersebut sekaligus optimalisasi giat kepenyuluhan. (Aan).
