Kota Probolinggo (Humas) Bertempat di kediaman Kepala KUA Wonoasih Bpk Hasby Sidik dilaksanakan Sosialisasi Kepdirjen No 504 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyuluh Agama Islam Non Pegawai Negeri Sipil. Jum’at, (22/72022).
Kegiatan penguatan Penyuluh Agama Islam tersebut juga dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo H Samsur guna memberikan Pembinaan berkala kepada KUA; Penghulu, PAIF dan Penyuluh Agama Islam Non PNS.
Dalam Kepdirjen No. 504 Tahun 2022 tersebut terdapat 12 bidang penyuluhan menggantikan Kepdirjen No. 289 Tahun 2017. Di mana sebelumnya terdapat 8 bidang penyuluhan sesuai dengan jumlah penyuluh agama islam non pns 8 orang pada masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan.
SK Dirjen Bimas Islam No. 504 /2022 (12 Spesialisasi PAI Non PNS); Bidang Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an, Bidang Keluarga Sakinah, Bidang Pemberdayaan Zakat, Bidang Pemberdayaan Wakaf, Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Bidang Produk Halal, Bidang Anti Korupsi, Bidang Moderasi Beragama, Bidang Kerukunan Umat Beragama Bidang Pencegahan Gerakan dan Aliran Keagamaan Bermasalah, Bidang Pencegahan NAPZA dan HIV/AIDS dan Bidang Haji dan Umroh.
Adanya tambahan 4 bidang tersebut mengharuskan kita membagi habis 12 bidang tersebut dan sebagai rujukan bisa menyimak link video berikut ini; VIRAL !! DISTRIBUSI PEMBAGIAN 12 BIDANG SPESIALISASI #subditpenyuluhagamaislam #moderasi #damai dan VIRALKAN!! TUGAS PAI NON PNS, Kepdirjen 504 Th. 2022 #subditpenyuluhagamaislam #semangat #moderasi dalam AWE.Channel Bidang Urais Kanwil Kemenag Jatim.
Dalam kesempatan tersebut kepada Kemenag menghimbau semua penyuluh agama dapat kiranya memedomani Kepdirjen tersebut sebagai regulasi terbaru bagi Penyuluh Agama Islam Non PNS. Peran serta penyuluh agama dalam mengepakkan sayap pengabdiannya tetap mengalah pada kemaslahatan umat, optimalisasi layanan KUA dan tidak melupakan inovasi untuk terus menjadi perhatian.
Kinerja unggul adalah kinerja yang terkonsep, terstruktur dan akomodatif. Kita menginginkan sinergitas antara Penghulu, Penyuluh agama serta semua stake holder terkait bisa saling mendukung dan melengkapi, tegas pria yang juga Ketua PCNU Kota Probolinggo tersebut.
Pimpinan juga menerangkan tentang pentingnya “Moderasi Beragama” sebagai salah satu pilot project Kemenag RI, ini penting untuk kita implementasikan pada semua lini, di KUA (tingkat kecamatan) dan di madrasah (tingkat satker) dan Pesantren sementara untuk tingkat kota Probolinggo sudah ikrar bersama dan alhamdulillah, Kemenag kota telah menggelar “Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama” (PPMB) di Wilayah Kerja Kankemenag Kota Probolinggo dengan menggandeng Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Surabaya sedikitnya menggembleng 40 an peserta selama enam hari terhitung dari tanggal 17 Mei s/d 22 Mei 2022. Klik link berikut.
Sementara Plt Kasi Bimas Islam, berharap semua ASN di KUA bisa akomodatif terhadap program Kementerian Agama. Karena sejatinya semua Aparatur di KUA sebagai kepanjangan tangan dari Kemenag itu sendiri bahkan Penyuluh agama bukan hanya sekedar agent of the charnge (agen perubahan) tetapi juga sebagai ujung tombak kementerian agama.
“Penyuluh agama harus mampu menjadi corong kemenag, dalam memberikan informasi yang benar dan luas, bukan sempalan dan hoax. Penyuluh agama di KUA bertugas dalam satu kecamatan dan sekarang bidang gararapannya tidak lagi 8 bidang tapi 12 bidang, tapi yakinlah dengan sinergi yang terjaga dengan baik semuanya akan mudah dicapai.
Kepala KUA Hasby Sidik menyampaikan terima kasih kepada Kepala Kankemenag atas support kepada KUA dan semua penyuluh dan sebagai laporan sebelumnya juga dilaksanakan penguatan kepada tokoh agama (modin) serta doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara serta keluarga besar kementerian agama. (red).
Editor : Ansori