21.8 C
Indonesia
Sabtu, Mei 17, 2025

Spirit Moderasi Beragama Mengajarkan Pilar Toleransi Dengan Akhlak Mulia

Kota Proboinggo (Humas) “Alhamdulillah telah mengikuti Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama di Kampus Pusdiklat Kementerian Agama RI tgl. 19 – 25 Mei 2023 semoga menjadi ilmu yang manfaat dan Barokah. Amin” tulis Fausi di akun Facebooknya. Sabtu, (27/5/2023).

Diinisiasi oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Kepala Kantor Kementerian Agama kota Probolinggo Fausi, S.E., M.HI., M.PdI mengikuti Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Jum’at s/d Kamis (17-25 Mei 2023).

Pelatihan penggerak moderasi ini bertujuan untuk membentuk kader-kader penggerak moderasi beragama yang mampu mendesiminasikan moderasi beragama baik itu di tempat kerja maupun di lingkungan tempat tinggalnya untuk membekali para administrator, dan penggiat kerukunan tentang moderasi beragama, serta terakhir guna menjalin silaturahmi, menumbuhkan rasa kebersamaan, persatuan dan persaudaraan antar sesama  peserta kegiatan, sebagaimana didampaikan panitia dalam laporannya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Kemenag Lamongan ini sempat berpose bersama Bapak Moderasi Beragama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) materi Agama era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Kabinet Indonesia Bersatu, usai penyampaikan materi moderasi.

Saat kepemimpinannya, telah dibentuk tim untuk menyusun panduan Moderasi Beragama agar pemahaman kata ini memperoleh pemahaman yang tepat olen umat. Dan sebagai instrumen untuk memahami Kitab Suci secara moderat dalam arti tidak terlalu tekstual, legal-formal, konservatif, tetapi juga tidak terlalu liberal.

Fausi menuturkan senang membaca Buku Moderasi Beragama karya LHS. Buku tersebut menjelaskan tentang apa Moderasi Beragama, mengapa harus memiliki cara pandang perspektif yang moderat dalam beragama, dan lalu kemudian bagaimana implementasi dari moderasi beragama.

Dan karya fenomenal tersebut ditujukan secara khusus untuk ASN Kementerian Agama, karena bagaimana pun juga seluruh ASN Kemenag harus menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan perspektif yang moderat dalam beragama. Jadi bukan agamanya yang kita moderasi tapi cara kita beragama agar senantiasa pada jalurnya yang moderat, tandas Fausi menirukan apa yang disampaikan pengarang saat menjadi Narasumber dalam pelatihan penggerak yang dilaksanakan di Ciputat ini.

Spirit Moderasi Beragama yang dibangun oleh Kementerian Agama selama ini mengarah pada konsep pelaksanaan “wasathiyat al-Din” (jalan tengah dalam beragama). Konsep ini mendorong pemeluk agama agar mengambil jarak tegas dalam garis tengah di antara titik ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Moderasi Beragama menafikan cara pikir, sikap, dan perilaku “ekstrem”, baik untuk memperjuangkan maupun menolak terhadap cara beragama yang kaku, formil, sempit, simplistik, dan semacamnya, ulasnya.

Dalam pidato awal diperkenalkan sebagai calon Menteri Agama oleh presiden Jokowi. Gus Yaqut menegaskan bahwa dirinya akan menjadikan agama sebagai inspirasi. Agama, menurutnya sebagai nilai (value), spirit, dan acuan makna yang dapat menumbuhkan sikap positif, khususnya dalam kaitannya dengan kehidupan yang majemuk, tambahnya.

Selanjutnya, hasil dari apa yang diperoleh dari Pusdiklat Kementerian Agama RI akan diaplikasikan di Kemenag yang dipimpinnya bersama penggerak moderasi yang lain guna menjadi suasana penyejuk di kalangan warga karena saya meyakini moderasi beragama akan mengajarkan pilar Toleransi dengan Akhlak Mulia. Dan kota Probolinggo sedang mencanangkan Kampung Moderasi Beragama, minta dukungannya semua pihak dan stakeholder terkait agar NKRI tetap utuh dalam kebhinnekaan, tutupnya via WA. (Rief).

Editor : Ansori

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles