Surabaya (Kemenag) — Sebagai bentuk upaya optimalisasi pelayanan prima kepada jemaah haji tahun 1445 H/2024 Kementerian Agama menyelenggarakan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Tahun 2023. Bertempat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Selasa, (19/9/2023).
Kegiatan Sertifikasi tersebut digelar selama 10 hari dari tanggal, 18 s/d 27 September 2023 dan diikuti sekitar 100 dari unsur ASN Kementerian Agama, KBIHU dan ormas dari kabupaten kota se Jawa Timur. Selain dihadiri Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. Husnul Maram. Hadir dan H. Ahmad Nurcholis dari UIN SATU Tulungagung. Kegiatan ini komandani Ahmad Alauddin Ketua tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Kanwil Kemenag Jatim.
“Sertifikasi ini diharapkan mampu mencetak pembimbing yang profesional, maka kami tekankan agar para peserta mematuhi tata tertib dan memastikan mengikuti rangkaian acara dengan baik agar nilai yang didapat pun sesuai kualifikasi yang harus dipenuhi,” terangnya.
Materi juga disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Direktur Bina Haji Kemenag RI. Sementara tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan lisensi kepada para pembimbing yang berkompeten serta menjaga “quality assurance” pelaksanaan bimbingan manasik kepada para jemaah haji.
Dr. Husnul Maram, menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki seorang pembimbing manasik agar nantinya dapat memberikan bimbingan kepada jemaah secara profesional. Diantaranya kompetensi kognitif, leadership, sosial, dan komunikatif.
Kompetensi kognitif, bagaimana para pembimbing wajib memahami manasik haji dan segala rangkaiannya. Kompetensi leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan manajerial, salah satunya mengelola administrasi dan juga hal-hal teknis yang praktis.
Kompetensi sosial mencakup konsepsi teamwork yang solid. Bagaimana cara membangun solidaritas, membangun empati sosial antar individu, dan kelompok. Kemudian, membangun sinergi dengan pihak-pihak terkait baik di tanah air maupun saat di Arab Saudi. Dan kompetensi komunikatif, adalah menguasai bahasa Indonesia, Inggris, maupun Arab, tuturya.
Dihubungi terpisah Kepala Kemenag kota Probolinggo H. Fausi yang kebetulan juga mengikuti kegiatan tersebut menyatakan; bahwa ruh pelaksanaan Ibadah haji terletak pada kemampuan jemaah dalam melaksanakan rangkaian rukun dan wajib haji serta meninggalkan semua larangan ihram, terangnya. (Rief)
Editor: Ansori