25.5 C
Indonesia
Kamis, Mei 22, 2025

Didampingi Kepala Kemenag dan Satgas, P3H Kenalkan Produk UMKM Kota Probolinggo

Kota Probolinggo (Kemenag) Usai pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan peresmian Gedung SBSN MAN 2 Kota Probolinggo, Kepala Kemenag Didik Kurniawan bersama Satgas Halal dan P3H memperkenalkan produk UMKM dan pencapaian penerbitan sertifikat halal kepada Kakanwil Kemenag Prov Jatim, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar. Kamis, (17/10/2024) lalu.

Kakanwil mengapresiasi prestasi dan pencapaian yang telah dilakukan P3H bersama Satgas Halal. Kemenag juga menginginkan agar produk opop dan umkm terus disupport dan dikembangkan.

Kota Probolinggo dengan 94 Pendamping Produk halal bersama Sagas Halal Kemenag yang sekaligus pengawas halal serta dinas Instansi terkait seperti DKUPP terus berbenah dan berhasil menyelesaikan 2000 lebih sertifikat sesuai prosedur.

Pemerintah Kota Probolinggo juga sangat support pada program percepatan sertifikasi halal guna mendukung pemasaran produk UMKM di Kota Probolinggo. Disamping juga untuk langkah standarisasi pasar.

Diketahui, jumlah UMKM di Kota Probolinggo tahun 2023 mencapai 20.753 orang dan yang bergerak di sektor makanan dan minuman mencapai 6.325 atau 32,2%. Dari jumlah pelaku usaha  makanan dan minuman tersebut hanya sekitar 1.751 atau 27,56% yang telah memiliki sertifikat produk.

Pemberian sertifikasi pada produk pangan Umkm merupakan sumber informasi penting bagi konsumen untuk meningkatkan kepercayaan terhadap produk tersebut. Karena penerbitan sertifikasi telah melalui verifikasi pemilihan bahan baku hingga proses produksi yang telah sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Disamping itu, sertifikasi dan standarisasi juga dapat meningkatkan daya saing dan memperluas cakupan pemasaran produk.

Terbaru, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI Muhammad Aqil Irham menyebut halal bukan lagi sekadar soal agama. Lebih dari itu, produk halal kini menjadi tren pasar global. Jadi halal itu tidak semata-mata soal agama atau administratif. Halal kini berkembang menjadi sebuah edukasi, reputasi, bahkan sebuah budaya atau nilai perusahaan.

Hal ini tentu menuntut para pelaku halal di daerah untuk terus melakukan terobosan guna mendukung percepatan sertifikasi halal sehingga mampu mengangkat harkat para pelaku umkm dan pasar, terang Didik. (Aan).

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Latest Articles