Kota Probolinggo (Humas) Usai melaksanakan Sholat Dhuhur berjemaah, Kemenag Kota Probolinggo menerima kunjungan Tim Direktoral Bimas Islam dalam giat Supervisi penggalian potensi seni Budaya. Tim diterima langsung Kepala Kankemenag H. Samsur didampingi Kasubbag TU Ahmad Zaini di ruang kerjanya. Senin, (4/7/2022).
Dalam kesempatan “Kunjung Silaturrahim Tim Kemenag RI” ini untuk menggali situs Sejarah sekaligus dilakukan pengisian Instrumen Supervisi dan Evaluasi Pelaksanaan Layanan Ormas dan Lemabaga Keagamaan Islam. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana mengukur proses perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian kinerja di masing-masing Instansi.
Sasaran strategis dari kegiatan dan pembinaan penerangan agama Islam adalah untuk meningkatkan kualitas penyuluh agama pada masyarakat, kemitraan umat, pemberdayaan lembaga keagamaan, seni budaya dan dakwah Islamiyah dalam upaya meningkatkan pemahaman, pengamalan dan ketaatan agama Islam dalan rangka mendukung terwujudnya kualitas pemahaman, pengamalan dan ketaatan, maka Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam melakukan beberapa upaya penting diantaranya peningkatan penyuluh agama Islam, penyelenggaraan berbagai kegiatan keagamaan dan pemberdayaan lembaga sosial keagamaan.
Pengisian instrumen merupakan tolok ukur dan pengontrol yang dapat digunakan bagi pelaksana program dan kegiatan pengelolaan dan pembinaan penerangan agama Islam baik dalam hal teknis perencanaan, pelaksanaan, laporan maupun penyusunan strategi yang dapat menjamin keberlanjutan program Dirjen Pendis.
Tim juga menyempatkan visit lokasi Masjid Tiban Babus Salam, sebuah masjid berarsitektur kuno di Kota Probolinggo, Jawa Timur yang menyimpan sejarah napak tilas dakwah Islam Syekh Maulana Ishaq. Masjid yang pernah menjadi tempat persinggahan Syekh Maulana Ishaq ini, konon muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui siapa pembuatnya.
Perpaduan arsitektur islam, Jawa dan cina, menguatkan akulturasi budaya penyebar islam di pulau jawa. Masjid itupun, hingga kini masih menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Terletak di jalan raya sukarno-hatta Kota Probolinggo, membuat masjid megah ini mudah ditemukan. Karena memang berada di jalur utara nasional.
Syekh Maulana Ishaq adalah ayah dari Raden Paku atau Sunan Giri, dari pernikahannya dengan Nyai Sekardadu, putri Raja Blambangan. Ia menikah dengan Sekardadu, setelah berhasil menyembuhkan putri kesayangan raja, dari penyakit ganas yang diderita sekian lama. (red).



